Karena dari tadi Yeri hanya melamun tak jelas. Mengingat ponselnya yang disabotase oleh Jeon sialan Jungkook itu, membuat Yeri bosan dan memilih untuk berjalan-jalan disekitar cafetaria rumah sakit.
Mengingat tentang Jungkook sepertinya pria yang baru saja sembuh itu sudah benar-benar pulih dan membaik. Dulu Yeri mengingatnya, pria itu sering kali menjerit-jerit kencang dan bertindak kasar sampai-sampai ingin melukai dirinya sendiri.
Makanya tak ayal jika dulu Jungkook harus diikat seperti itu. Kondisi kejiwaan manusia memang bukanlah untuk tempat bermain-main.
Namun sekarang lihatlah bahkan pria itu sama sekali tak terlihat sakit ataupun gila. Ia lebih dikatakan sebagai pria jahil dan tidak tahu diri, apalagi untuk menjahili dan menggoda Yeri tak segan-segan pria itu lakukan sesuka hati bahkan Yeri pernah sampai merajuk padanya.
Gadis ini pun berjalan santai menyusuri seluruh bangunan rumah sakit guna mencari angin segar supaya tidak bosan.
Ia sesekali memerhatikan beberapa gadis tanggung dengan kondisi kejiwaan yang tidak sehat. Yeri meringis disana, tak tahu bagaimana rasanya jika menjadi orang gila itu sangatlah sakit dan menyedihkan bahkan untuk anak muda seperti mereka yang berada disana.
Ada yang diam termenung dengan tatapan kosong, duduk berselonjor sambil meminta-minta setiap orang yang lewat dan ada juga yang meraung-raung saat beberapa suster ingin membawa untuk memandikan mereka.
Yeri menjadi tak tega melihat kondisi seperti itu. Betapa menyedihkannya mereka.
Yeri kembali melanjutkan langkahnya setelah sejenak memandangi keadaan disana. Namun tiba-tiba saja Jihyo datang dan mengejutkannya.
"Dor!" Kejut Jihyo langsung merangkul bahu Yeri.
"Hei!" Yeri menepis tangan Jihyo yang bertindak sesuka hatinya itu.
"Yer kabar baik, aku sangat senang, aku juga sangat terharu. Selamat Yer, nenek mu sudah siuman!" ucap Jihyo langsung yang membuat manik Yeri menatap antusias.
"Jinjja!?"
***
Disinilah pria dengan tatto kecil berbentuk kelinci di lengan kanannya tengah sibuk memainkan ponsel milik Yeri yang ia selalu pinjam.Pria itu bahkan selalu menghabiskan pulsa Yeri dan berakhir dengan menyolong sandi WiFi rumah sakit. Dasar! Tapi bagaimana bisa, tentu saja bisa. Jungkook kan bekerja di kantor pemrograman sang ayah bahkan saat itu ia yang memegang perusahaan tersebut, tapi itu dulu saat dirinya belum sakit.
Jadi dengan otomatis dia pria itu pasti tahu cara meretas sandi-sandi yang berhubungan dengan pemrograman.
"Game nya lama-lama membosankan juga, kemana gadis itu pergi?" Monolog pria itu sendirian menyadari bahwa dirinya sudah ditinggal sendiri disana tanpa ditemani lagi oleh Yeri.
Pria itu pun berniat untuk mencari Yeri yang mungkin berada diluar ruangan meskipun sebenarnya pasien disana tidak boleh berkeliaran sendirian tanpa ditemani oleh suster ataupun penjaga.
Namun saat ingin beranjak dirinya kembali teringat pada seseorang yang membuatnya menjadi semakin penasaran dimana mengingat saat ini adalah kesempatan yang besar.
Manakala Yeri sedang tidak ada di ruangan ini dan ponselnya berada ditangannya otomatis Jungkook bisa langsung mengendalikannya sesuka hati.
Tanpa meminta izin pria itu pun langsung mengarahkannya jemarinya untuk memencet sebuah ikon galeri di ponsel Yeri.
Sebenarnya Yeri tidak pernah mengijinkan Jungkook untuk membuka privasi di ponselnya kecuali game dan google. Namun sepertinya pria itu tidak memenuhi janjinya dan membantah peraturan yang Yeri berikan. Sesekali menjadi seorang pembohong tidak masalah demi rasa ingin tahu yang besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
PREDESTINATED
FanficSudah menjadi takdir Yeri saat bekerja di rumah sakit itu. Namun, ini bukanlah perkara mudah. Seorang suster di sebuah rumah sakit yang harus jatuh cinta kepada pasien nya. Tetapi, ini hanya settingan. Hingga Yeri mengaku bahwa benar-benar mencintai...