Sikap dingin Jeon Jungkook tak pernah berubah setelah berminggu-minggu Yeri bekerja menjadi perawat nya disana.
Kegiatan rutin yang terbilang monoton-terjadi saat Yeri mulai memasuki ruangan serba putih itu. Rasanya Yeri ingin kabur saja dari kontrak kerjanya itu, terlalu bosan dengan semua pekerjaannya ini, tapi mau bagaimana lagi kalau Yeri sudah terikat penuh tiga bulan disana, ayolah Kim Yeri, sebentar lagi juga akan berakhir.
Yeri sedang mencuci tangannya di wastafel, syukurlah ruangan ini VIP jadi ada tambahan wastafel dan colokan listrik untuk Yeri yang sering men-charger ponsel nya yang mudah lowbet itu, maklum saja ekonomi Yeri memang sulit di definisikan begitu juga ponselnya.
Kemarin neneknya baru saja menjalani pembedahan untuk pengangkatan kanker di kepalanya yang akhirnya berjalan dengan lancar. Yeri sangat bersyukur atas kesembuhan neneknya itu, kalau saja nenek Yeri benar-benar pergi, mereka berdua akan tinggal dimana, Yeri pastinya tidak mau luntang-lantung sendirian, barangkali Hana yang akan selalu menempeli dirinya juga.
Pekerjaan hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya; melangkahkan kaki ke ruangan ini lalu bergegas menyuapi Jungkook, mengajak Jungkook ke taman rumah sakit, memutarkan lagu untuk pria itu, berkeliling rumah sakit jika pria itu meminta, dan memberinya alat lukis jika dia meminta, astaga bahkan terlihat seperti anak kecil namun dingin sekali, sedikit saja berbincang tidak ada, hanya beberapa potong kata seperti; ah, tidak, ya, tolong, jangan, ayo. Astaga Yeri ingin berlari saja dari pekerjaannya ini.
Terakhir kali mendengar pria itu berbicara pada saat Yeri datang terlambat saat itu, ya benar sekali, saat itu ia mengatakan bahwa dirinya sudah sarapan dan memergoki Yeri yang datang terlambat lagi. Hanya itu, selanjutnya sama seperti hari-hari sebelumnya, beberapa potong kalimat singkat menyebalkan yang membuat hidup Yeri jauh lebih bisu dibandingkan saat pergi naik bus sendirian.
Yeri menghela nafasnya jengah, memandangi tubuh kekar Jeon Jungkook yang hanya dilapisi oleh kaus putih transparan, sehingga membuat enam roti sobek miliknya tercetak dengan jelas dibalik kaos tipisnya itu. Bagi Yeri, itu sudah menjadi rutinitas pemandangannya sehari-hari selama bekerja disini, bahkan Ny.Jeon sendiri yang mengatakan bahwa anaknya itu mudah gerah dan sering memakai kaos oblong tipis juga boxer pendeknya. Padahal saat itu Yeri baru pertama kalinya menjumpai ibunya Jungkook karena Dr.Ji yang memanggil dan menyuruhnya untuk bertemu, dan ibunya itu sudah membicarakan hal-hal aneh seperti itu, baiklah semua dapat Yeri terima dengan pikiran positif.
Hal-hal kotor mulai memenuhi pikiran Yeri, mengingat bahwa cetakan roti sobek milik Jungkook itu tidak pernah pudar walaupun tidak melakukan olahraga sekalipun, coba saja kalau Yeri, tidak bergerak sehari saja pasti berat badannya akan bertambah sekilo dan membuatnya semakin terlihat gendut.
Tak ayal Yeri sering memikirkan hal-hal aneh tersebut saat sang empu asik terlelap. Lihatlah bagaimana bisa, sehabis makan langsung terlelap tanpa naik berat badan sama sekali? Yeri ingin sekali menjadi orang seperti Jungkook, makan tidur tanpa bertambah berat badan, oh astaga.. betapa indahnya hidup kalau seperti itu caranya, masalahnya pria ini vegetarian Yeri-ssi, hmmm.
Apa yang ada di dalam daftar menu harian makanan Jungkook setiap harinya? Udang, ayam, ikan? Salah. Pastinya hanya berisikan sayuran berupa wortel, brokoli, kentang, apel, pisang dan beberapa buah juga sayur segar lainnya. Jadi maklum saja jika berat badan pria itu tidak pernah berubah, baiklah Yeri mungkin akan mencoba menjadi vegetarian nanti.
"Kau sedang memikirkan sesuatu?"
Tertangkap basah saat Yeri tak sengaja menggigit jarinya ketika melamun, lupa mematikan kran air wastafel terlebih pria itu sudah terbangun dari ranjang nyamannya itu. Oh iya dan satu lagi, ingat! Bahwa Jungkook sudah tidak diikat lagi sebab pria itu tidak seganas dulu, jadi seluruh dokter dan suster sudah memaklumi itu terlebih Kim Yeri yang menjadi pendamping sementara Jeon Jungkook saat di rumah sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREDESTINATED
FanficSudah menjadi takdir Yeri saat bekerja di rumah sakit itu. Namun, ini bukanlah perkara mudah. Seorang suster di sebuah rumah sakit yang harus jatuh cinta kepada pasien nya. Tetapi, ini hanya settingan. Hingga Yeri mengaku bahwa benar-benar mencintai...