19. Flashback 1
***
Flashback On
Reza membuka knop pintu utamanya dengan pelan, ditangan kirinya Reza menenteng sepasang sepatu futsalnya.
"Asslamualaikum," sapa Reza. Dengan keringat yang masih membasahi tubuhnya, Reza menyernyitkan dahinya tak kala tidak ada orang yang menjawab salamnya.
"Gak ada yang jawab, dosa tau," gerutu Reza menyimpan sepasang sepatu itu dengan asal.
Reza terus memasuki rumahnya untuk mencari orang tuanya, jika dilihat didepan kedua mobil orang tuanya memang sudah ada. Itu artinya mereka sudah pulang.
"BUNDA EZA PULANG GAK DISAMBUT," teriak Reza.
Reza bergerutu kecil, kemana kedua orang tuanya itu? Sudah dipastikan dilantai satu bunda ayahnya itu tidak ada. Reza memutuskan menaiki anak tangga dengan pelan, karena lumayan cape Reza rasakan, apalagi baru saja selesai bermain futsal disekola.
"Iya itu siapa Mas tanya, Salsha!"
Reza menyernyitkan dahinya ketika mendengar suara sang ayah. Reza mengambil posisi dibelakang tembok yang menyatukan jalan antara kamarnya dan kamar Reynand.
"Dia bukan siapa-siapa aku, Mas," elak Salsha dengan sungguh-sungguh.
"Bukan siapa-siapa bagaimana? Jelas Mas melihat kamu jalan berdua dengannya, kamu jangan ngelak! Cukup kamu jujur sama Mas," jelas Rafisqi.
"Mas salah lihat! Bagaimana bisa aku jalan dengan orang lain yang bahkan pekerjaan aku itu sang-
"Pekerjaan apa hah?! Udah cukup ya Salsha, Mas tau bahwa kamu bekerja bukan semata-mata ingin menjadi wanita karir. Kamu ini ingin bebas dan bermain dengan laki-laki lain," ucap Rafisqi.
"Apa maksud Mas ini, hah! Kamu jangan fitnah, aku sudah jelaskan bahwa dia bukan siapa-siapa bagi aku!" tegas Salsha.
Rafisqi menatap tajam kedua mata istrinya. Emosinya semakin meluap ketika tidak mendapatkan kejujuran.
Rafiski menghamburkan foto-foto yang sebelumnya ia simpan dinakas.
"Lalu ini apa? Dipikir Mas bodoh, Salsha?! Mas sudah sering melihat kamu kayak gini, tapi selama ini Mas diam!" sentak Rafisqi.
"Ayah..." Salsha dan Rafisqi menoleh mendapati anak bungsunya yang berdiri dengan keadaan yang sudah berantakan.
"Eza-
"Bunda sama Ayah kenapa? Kalian berantem?" tanya Reza menatap kedua orang tuanya secara bergantian.
"Udah pulang, langsung mandi sayang," ucap Salsha yang akan mengusap rambut Reza namun ditepis pelan oleh Reza.
"Eza jangan gitu sama Bunda, Nak." Reza menatap Rafisqi.
"Ayah, Bunda selingkuh ya?" tanya Reza.
Diusianya yang menginjak usia abg sungguh Reza paham kemana maksud obrolan Salsha dan Rafisqi tadi, dan Reza bisa menyimpulkan.
"Enggak, tadi Ayah salah paham. Kamu capek, kan? Langsung bersih-bersih, tadi Ayah udah nyuruh Bibi untuk masak," jelas Rafisqi.
"Bunda, kalau Bunda udah gak sayang sama Ayah bilang, jangan selingkuh. Kasian, Ayah," lirih Reza, tak mendengarkan perkataan Rafisqi yang memintanya untuk bersih-bersih.
"Alvrenza, gak sopan kamu," tegur Rafisqi.
Reza melenggang pergi begitu saja meninggalkan kedua orang tuanya yang mungkin akan kembali berdebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvrenza Shaqeel || END
Teen FictionBertemu seolah tak saling kenal, nyatanya ada rindu yang saling bersuara ~ AlvrenzaShaqeel Kecewa dalam tatap dan rindu dalam diam ~ ReynandAkbar Start = 19 Desember 2021 Finis = 31 maret 2022