chapter 5

10.4K 1K 48
                                    

5. Datangnya Reynand

***

SMA Pratama dihebohkan oleh kedatangan guru baru. Dari segi fisik guru laki-laki tersebut memang sangatlah tampan, dan terlihat muda, bahkan siswi-siswi Pratama sudah mulai cari perhatian.

"Ehh itu guru baru atau murid baru? Mukanya masih muda banget anjir.."

"Ya kali murid baru pake baju dinas. Ada-ada aja lo."

Reza, Ardan, Naren, Ravin dan Damar mengerutkan dahi mereka dan bertanya-tanya mengapa sekolah ini terdengar sangat heboh di pagi hari.

"Ada apa sih?" tanya Damar pada salah satu teman seangkatannya.

"Itu loh, ada guru baru. Ganteng, mana masih muda," balas cewek itu.

Damar mengangguk dan kembali bersikap seolah-olah dirinya tak perduli.

"Ada guru baru aja heboh, kayak lihat artis aja," celetuk Naren. Menurut Naren, ini sangat berlebihan.

"Katanya tuh guru ganteng, maklum aja," acuh Ardan.

"Seganteng apa sih? Pasti gantengan gua," celetuk Reza.

"Iya dah, Za. Pasti gantengan lo, cowok manis dan budiman mah ngalah," kata Ravin dengan bersedekap dada.

"Heh, cowok yang paling imut dan lucu tentu saja masih gua dan gak ada saingannya," sahut Naren tak mau kalah.

"Gak waras," sinis Ardan.

"Astagfirullah Ardana Dewangga, kamu tuh bersoda banget sama bespren sendiri," ucap Naren menye-menye.

"Najis lo so imut," kesal Damar.

"Ya kan gua emang imut!" tegas Naren, ia Naren imut Author punya, titik!

"Berisik! Gak liat ini dikoridor, malu gua bawa lo pada," ucap Ardan selaku orang paling waras diantara mereka.

"Aku tak perduli," balas Naren.

"Eh si Chaka mana dah? Telat lagi tuh bocah?" tanya Damar belum melihat keberadaan sahabatnya itu, sudah ditunggu diparkiran tidak datang-datang.

"Biasalah," sahut Naren lagi.

"Nyaut aja lo bocil," celetuk Reza dan merangkul Naren.

"Ayo kelas!"

Merekapun menuju kelas setelah mereka mengobrol dikoridor. Meninggalkan Chaka yang kini sedang lari-lari dari parkiran menuju kelasnya, Chaka benar kesiangan dan bel akan berbunyi 2 menit lagi.

"WOY PREN TUNGGUIN!" teriak Chaka meneriaki sahabatnya yang sedang menaiki tangga.

***

Keadaan kelas 11 IPA 1 kini kembali heboh karena datangnya berita bahwa guru Fisika mereka akan digantikan oleh guru baru yang dibicarakan mereka tadi.

"Lah kenapa Bu Rahma gak ngajar?" heran Chaka.

"Tau ih, ntar gua kangen gimana," ucap Naren mengerucutkan bibirnya.

"Semua aja lo kangenin, Ren," sahut Ravin yang duduk dengan Ardan dipaling belakang.

"Ya kan gua juga ngagenin jadi gua juga harus kangen sama orang." Begitu bawelnya seorang Naren.

"Za, lo kuat aja gitu duduk sebangku sama si bocil? Berisik banget," tutur Damar yang bahkan sebangku dengan Chaka, padahal Chaka yang lebih bawel dari pada Naren, udah gitu Chaka tuh gak bisa diam.

"Dari pada sebangku sama Chaka, kang nyontek," balas Reza tanpa beban.

"Yaallah, Za. Jahat banget lo sama gua, kesannya gua bego banget anjir.."

Alvrenza Shaqeel || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang