chapter 22

7.5K 877 88
                                    

22. Alasan Reza, Reynand?

***

Masih dengan keadaan yang sama, Reza kembali sendiri menelusuri jalanan yang nampak sepi. Maklum, sudah malam dan juga gerimis masih menguyur kota Bandung.

"Gua kangen sama lo, Kak," lirih Reza.

***

Reynand menghampiri Salsha yang sedang termenung sambil menatap jendela.

"Bunda kenapa?" tanya Reynand duduk disamping Salsha.

Salsha menoleh dan tersenyum tipis. "Bunda kangen adik mu, Kak," lirih Salsha terus menatap jendela.

"Dulu, malam-malam gini Bunda sering nungguin Eza pulang karena Eza suka main dulu dirumah Andri," jelas Salsha bercerita.

"Setiap Eza atau kamu belum pulang, Bunda suka resah."

Reynand mengangguk dan mengusap bahu Salsha.

"Bunda kan tau Reza sekarang seperti apa," balas Reynand.

"Itu juga salah Bunda, andai Bunda gak ninggalin dia dengan janji yang Bunda ingkari, mungkin kita gak akan seasing ini, Kak."

"Bun yang udah terjadi yaudah jangan dijadikan beban pikiran. Kasian Bunda, nanti Bunda sakit," balas Reynand.

"Tau Eza tinggal sendiri diBandung, Bunda sakit hati banget. Kenapa bisa ayahmu membiarkan anak Bunda tinggal sendirian dikota orang." Salsha mengacuhkan ucapan Reynand, karena yang Salsha butuhkan adalah didengarkan.

"Mungkin ayah ada alasan tertentu mengapa ayah mengizi-

"Ayahmu tidak ada alasan, dan Eza ada alasan kenapa dia mau tinggal di Bandung sendiri," potong Salsha.

"Apa?" tanya Reynand.

"Kamu," lirih Salsha dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.

Reynand terdiam, "Apa kamu gak sadar, Kak?"

"Bun..

"Kamu alasan kenapa Eza ada disini," lirih Salsha.

"A-aku?" Reynand menunjuk dirinya sendiri.

"Diantara Bunda dan kamu, orang yang paling dekat sama Eza ya kamu, dan Eza nyari kamu kesini, Kak. Kenapa kamu gak paham?" lirih Salsha.

"Bunda itu seorang Ibu, Bunda paham apa yang mau dijelaskan anaknya walau dengan tatapan mata."

Reynand masih diam menyimak perkataan Salsha.

"Kakak, kamu orang terdekatnya Eza sebelum keluarga kita hancur. Dan kenapa bisa kamu tidak paham dengan apa yang Eza maksud?" tanya Salsha dengan air mata yang kini mengalir.

"Bunda tau, Bunda salah udah ninggalin Eza. Tapi Bunda rasa, Eza gak sesakit ketika Bunda ninggalin dia. Tapi ketika kamu ninggalin dia, Bunda paham sehancur dan sesakit apa dia," tukas Salsha menatap Reynand.

Reynand menunduk, Salsha mengusap bahu Reynand.

"Bunda mau kamu pikirkan apa yang Bunda ucapkan, Kak."

"Bund benar Kakak alasan Reza kenapa Reza ada disini?" Salsha terdiam, biarkan Reynand mencari jawaban yang sebenarnya.

"Bunda mau kekamar." Setelah itu Salshapun pergi meninggalkan Reynand dengan berbagai tanya.

"Gua?" lirihnya.

"Gua alasan Reza ada diBandung?" Reynand terus bertanya-tanya.

Reynan mengambil handphonenya berniat untuk mengirim pesan pada Rafisqi.

Alvrenza Shaqeel || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang