Part 14

1K 92 1
                                    

Part 14

~ Bertemu kembali denganmu mebuatku takut. Takut jika merasakan rasa sakit yang pernah kurasakan~

" sudikah kamu menjadi permaisuriku?" ucap Indro berlutut dihadapan Ria dengan setangkai bunga mawar merah. Ria hanya menunduk tanpa menatap kedua iris hitam milik Indro. Ia tak punya keberanian yang cukup untuk menatap Indro saat ini.

" kenapa diam? Atau kamu gak bersedia memulai kisah ini bersamaku?" Indro menarik pelan Dagu Ria agar ia dapat melihat wajahnya.

" bukan tak ingin" Ria belum melanjutkan perkataannya
" lantas kenapa?" Indro yang kian intens menatap iris coklat milik Ria.

" aku takut akan menyakiti hati wanita lain yang juga menaruh hati pada mu.

" aku tak pernah meminta mereka untuk mencintaiku, karena aku hanya mencintaimu" Indro memeluk erat tubuh Ria." aku hanya mencintaimu " bisik Indro pada Ria.

" jadi kutanya sekali lagi pada mu" Indro melepaskan pelukkannya dan kembali menatap wajah manis Ria.

" Ria hanya mengangguk" entah perasaan apa yang kini tengah ia rasakan.

Gua rindu pelukan ini Ndro!

" oke bagus!" pak Darto memuji akting Indro dan Ria yang baginya sangatlah keren.
Ria mengingat kejadian setelah selesai latihan Indro menarik kasar lengannya. Bahkan meninggalkan bekas merah dilengan milik Ria.

" kenapa sih?" Santi yang berada dihadapan Ria berusaha menatap wajah Ria yang kini tengah gusar.

" gue takut" dua kata yang membuat mereka membenarkan posisi duduk mereka masing-masing. Kecuali Cantik yang masih dengan lahapnya menyantap mie ayam pak Iwan.

" takut apaan Ri?" beo Lesty yang jiwa keponya sudah bergejolak.

" oh i see, pasti karena pensi minggu depan kan!" Wulan seakan tau apa yang kini tengah mengganggu pikiran Ria. Ria hanya mengangguk menandakan bahwa tebakan Wulan tidak salah.

" loh kan bagus elo yang kepilih Ri" Cantik yang belum faham sepenuhnya arah pembicaraan mereka.

" tenang aja gua yakin elo bisa! Semangat!" Santi mengeluarkan senyum manisnya.

" iya Ri, gak usah difikirin yang penting elo fokus aja ke peran yang bakal elo peranin" Ucap Wulan sembari mengusap bahu milik Ria.

Terimakasih telah menguatkan aku.

KISAHKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang