Part 16

994 94 1
                                    

" aduuh Ria, Ria " ia merutuki kebodohan dirinya sendiri karena lupa mengecas ponsel miliknya tadi malam. Ia pun melangkah keluar gerbang berharap ada ojek pangkalan yang lewat. Dari arah samping ia mendengar suara motor yang berhenti, ia mencoba memastikan siapa orang itu.

" elo kok jalan?" laki-laki yang menolong Raquel saat dia tenggelam tempo lalu. Ya laki-laki yang berwajah manis dengan rambut yang sedikit berantakan saat ia membuka helm miliknya.

" eh kak Cumi!" Ria hanya tersenyum pada lelaki yang kini berada di hadapannya.
" iya kk, tadi nya mau pesan ojek tapi keburu hpnya almarhum"

" Almarhum?" Cumi menekuk keningnya, pasalnya ia bingung dengan perkataan Ria barusan.

" mati kak" jawab Ria dengan tertawa hal itu sukses membuat cumi tertegun melihat kecantikan wajah Ria.

" kakak kok baru pulang sih, tadi pas gladi aku gak liat kakak disana" kali ini Ria membuka pembicaraan.

" iya gua baru pulang latihan futsal" dijawab hanya dengan anggukan oleh Ria.

"udah sore, susah angkot jam segini, lo mau gue antar?" mata Ria membulat sempurna ia tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

" mau gak, ayo!" Cumi mendahului Ria yang kini sudah berada diatas motornya.

" tapi sorry gua gak bawa helm lebih"

" iya gpp kak" Ria sebenarnya ingin menolak tawaran ini, tapi Cumi benar susah untuk mencari angkot di jam segini. Ia menggenggam tas ransel milik Cumi sebagai pegangannya.

" Rumah lo dimana Ri? "

" di jalan Cempaka, di Lorong Aman"

Cumi melajukan motornya dengan kecepatan yang sedang. Sepanjang perjalanan Ria berharap tak ada temannya yang melihat ia pulang bersama Cumi. Karena bisa saja ia menjadi bahan gibahan teman satu sekolahan. Ria meminta untuk menurunkannya hanya didepan gang, karena ia takut Uda akan menginterogasinya jika melihat ia pulang dengan orang asing walaupun teman 1 sekolahnya.

" makasih kak! Maaf ya kalau aku ngerepotin" ucap Ria yang kini sudah turun dari motor.

" ngerepotin itu kalau elu yang minta dianter, ini kan gue yang nawarin diri" lagi-lagi Ria menampilkan senyum manisnya. Dan untuk kedua kalinya Cumi terpesona dengan senyuman itu.

KISAHKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang