Part 56

687 78 3
                                    

Part 56

~ bertahanlah, aku belum siap jika harus kehilangan~

Ria hanya menangis disepanjang perjalanan, ia tak sanggup membayangkan keadaan Lili yang dikabarkan masih koma. Setelah sampai dirumah sakit mereka langsung mencari ruang rawat Lili. Langkah mereka bertiga terhenti kala Wulan menangkap pemandangan yang sangat tak ingin ia lihat.

" Lili" lirih Wulan kala melihat tubuh Lili yang kini terbaring lemah dibrankar rumah sakit.

Santi langsung berlari memeluk maminya, " mi, Lili belum sadar?" ucap Santi dengan isakan. Ira mengusap lembut surai coklat milik Santi sambil berusaha menenangkan putrinya itu.

" kita doakan sama-sama ya sayang" Ira menghapus jejak air mata yang membasahi pipi anaknya itu. Ira berusaha untuk tidak menangis didepan Santi.

" Wulan, Ria tante minta doanya ya semoga Lili cepat sadar" Ira beralih memeluk Ria dan Wulan secara bergantian.

Lili masih berada diruang ICU jadi hanya boleh satu orang yang masuk menemaninya. Ria hanya bisa memandang tubuh Lili dari kaca yang berada dipintu ruang itu.

" Li gue pingin peluk elo, plis bangun " Ria membatin. Air mata yang terus mengalir sedari awal ia kerumah sakit.

Sepulang sekolah teman-teman yang lain juga datang menjenguk Lili. Mereka mendapat kabar bahwa Lili kecelakaan dari wali kelas mereka. Baim dan Cumi juga ikut hadir disana. Cumi memperhatikan Ria, ia yang terlihat sangat terpukul saat ini. Ingin rasanya ia memeluk tubuh mungil Ria untuk memberi sedikit kekuatan untuknya. Tapi niat itu ia urungkan karena mengingat rumor yang beredar saat ini tentang Ria dan Beben.

" udah Ri" Cantik berusaha menenangkan sahabatnya itu.

" nih makan dulu Ri" Lesty menyodorkan sebungkus roti kepada Ria, namun Ria menolaknya. ia memang tak nafsu untuk makan apapun saat ini.

" ntar lo sakit Ri" Beben mengambil roti itu dari tangan Lesty lalu membuka bungkusnya. " nih makan" Beben menyodorkan potongan Roti itu. Namun Ria masih enggan membuka mulutnya.

KISAHKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang