Part 73
" Lepasin Indro gak?" Ria mengambil sebongkah kayu dan mengarahkannya ke pria yang menghajar Indro.
" punya nyali juga lo?" jawaban angkuh dari pria itu justru membuat Ria bergidik ngeri.
" Ri pergi!" ucap Indro dengan lirih pasalnya ia menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.
" gak Ndro, gue mau pergi kalau sama elo" ucap Ria dengan tegas.
" Udah gue gak mau nonton drama klasik elo berdua ya!" ucao pria itu. Ia mendekati Ria dengan wajah seramnya. Ria memasang kuda-kuda yang ia sendiri tak pernah belajar.
' bruk'
Pria itu terjatuh tepat dikaki Ria. Ria yang terkejut memandang kearah lelaki itu. Ternyata Indro berhasil memukulnya dengan sebuah tongkat besi. Bersamaan dengan itu tubuh Indro ikut terjatuh ke lantai.
" Indroooo" Ria berlari medekati Indro yang lemah tak berdaya.
" Ria, kenapa kamu datang bahaya" Indro mengucapkan kalimat itu dengan sisa tenaga yang ia punya. Tangis Ria pecah, ia tak tau harus menjawab apa. Ia merasa sangat bersalah kepada Indro.
" ayo pergi Ndro" Ria hendak memapah tubuh lemah Indro, namun Indro menolaknya, " elo pergi aja Ri" Indro menatap wajah Ria yang sudah dibanjiri air mata.
" ayo Ndro!" Ria memaksa untuk memapah Indro. Indro pun hanya menurut . Namun tiba-tiba ada suara derap langkah yang menghentikan langkah Ria dan indro.
" Loly?" Ria heran melihat kedatangan Loly bersama 2 orang laki-laki yang bertubuh hampir sama dengan yang tadi menyiksa Indro.
" kenapa, kaget!" Loly mengucapkan kalimat itu dengan wajah iblisnya.
" jadi elo yang ngerencanain ini semua?" Ria masih tak percaya dengan semua ini.
" kalau gue bilang iya elo percaya" Loly mengeluarkan senyum smirknya. Hal itu sukses membuat ria dan Indro bergidik.
" kenapa sih Ly?" Ria mendudukkan tubuh Indro yang sudah tak kuasa untuk berdiri.
" karena elo udah ngerebut kebahagiaan gue!" Loly menatap tajam wajah Ria.
" maksud lo?" Ria tak faham kemana arah pembicaraan Loly.
" elo udah rebut Indro dari gue cupu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAHKU
FanfictionMenceritakan tentang kisah seorang ria yang sakit hati dan berubah menjadi lebih jahat