Part 35

815 80 4
                                    

Part 35

'deg'

Seperti dihujam pedang yang tepat mengena di hatinya, Ria merasakan sakit yang teramat mendengar perkataan Indro untuknya. Ria hanya bisa menangis, ini bukan kemauannya. Tetes bening ini jatuh tanpa ada yang mengizinkannya. ia mengumpulkan keberanian untuk menatap wajah Indro, Pria yang selalu ia utamakan bahkan dari dirinya sendiri.

" Indro, gue cuma mau bilang kalau gue adalah rumah buat elo. lo boleh pergi kemanapun elo mau, dengan siapa pun itu. tapi, kalau lo merasa lelah gue disini Ndro. Lo bisa datang kapan pun elo mau. Gue selalu ada buat lo" Ucap Ria yang diiringi dengan isak tangisnya yang amat pilu,"tapi kalau rumah lo tinggalin terlalu lama, lo tau sendiri apa yang bakal terjadi. gue pamit" Ria berlari meninggalkan Indro yang masih berusaha mencerna perkataan Ria.

Ria menangis sejadi-jadinya, tanpa ada seorang pun yang tahu bagaimana hancurnya ia malam itu. "tante maafin Ria, Ria gak bisa jaga amanahnya tante dengan baik" Ucapnya masih dalam tangisan. Tangisan yang menyayat hati bagi siapapun yang mendengarnya.

" Ria, Ria!" sayup-sayup ia mendengar suara. Saat ia mebuka matanya Zein sudah berada disampingnya.

" Kamu kok nangis, mimpi buruk ya?" Zein mengusap jejak air mata yang berada dipipi adik tersayangnya itu. Ria hanya terdiam sejenak, ia bingung ingin menceritakan ini atau merahasiakan semuanya kepada abangnya itu. Ria memeluk Zein dengan sangat erat dan tangisan pilu itu kembali lagi.

" loh kamu kenapa? ada yang sakit?" Zein membelai lembut surai hitam milik Ria. Ria yang masih dalam isakan memandang Zein, " Ria rindu tante Nilam, Uda". Zein mengeratkan pelukannya, " besok kita ziarah ya, udah jangan nangis terus Uda ikut sedih nih!" Zein paling tak bisa melihat wanita yang ia sayang menangis. Ah, ia sangat lemah dengan tangisan wanita.

~berbahagialah, aku hanya menjadi pengamat yang bijak. Tak penah mengganggu, tak akan mengusik. karena bahagiamu adalah milikmu~

" heh!" elo kira gue luluh dengan kata maaf dari elo." cuih!" Raquel meludahi wajah Wulan.

Ada apa nih

Next....

KISAHKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang