Part 55

705 78 10
                                    

Part 55

~jangan pergi, kau tahu bagaimana rapuhnya aku tanpamu~

" Ri, selesai ujian kita liburan yuk!" Zein memecah keheningan yang melanda sedari tadi.

" Liburan!" Ria langsung berhambur ke hadapan Zein dengan senyum khasnya, " kemana Uda?" Ria masih menatap wajah tampan abangnya itu.

" gimana kalau ke Ragunan!" Zein tampak sangat bersemangat, namun berbanding terbalik dengan Ria yang kecewa dengan usulan Zein, " dih Ragunan, emang Uda rindu saudara ya?" gumam Ria, namun masih dapat didengar oleh Zein.

" apa!" Zein mengeluarkan jurus andalannya untuk menghukum Ria. Ia menggelitik tubuh Ria sehingga Ria bagai ulat pinang yang sedang berdansa.

" Udaaaa ammpuun" disela tawanya Ria berucap.

" sayang udah ih, kasian Ria" Alya membantu menyerang Zein guna membantu Ria.

" Uniiiii bantuin Ria" Ria belum bisa melepaskan diri lantaran Zein mengunci tubuhnya dengan kaki Zein.

" oke nyerah" dengan nafas tersengal Zein mengangkat kedua tangannya. Bukan tanpa sebab, ia diserang oleh Ria dan Alya secara bersamaan.

Hal yang sering terjadi dirumah itu, Melepas canda tawa bersama. Bagi Ria, Zein bukan hanya abang tapi lebih dari itu. Ia bisa jadi sahabat kala Ria sedang butuh tempat curhat. Zein bisa menjadi sandaran kala butuh itu. Tak ada satu kata pun yang mendeskripsikan Zein untuknya.

~thanks Uda for being my everything~

" Ria!" Wulan dan Santi berlari menghampiri Ria yang tengan berjalan menuju kelas. Ria yang heran melihat wajah panik dari kedua temannya itu, " kenapa sih?" Ria menatap wajah Wulan dan Santi secara bergantian.

" Lili kecelakaan!" Santi menjelaskan dengan nafas yang masih tak teratur dan suara yang tercekat karena menahan tangisnya.

'tes'

Air mata Ria yang lolos tanpa aba-aba, " sekarang Lili dimana?" Ria menunggu jawaban Santi dan Wulan.

"gue minta tenangin diri lo dulu Ri, biar Santi minta surat izin kita" Wulan mencoba menenangkan Ria.

Setelah mendapatkan izin mereka bergegas kerumah sakit. Alamat rumah sakit yang sudah dikirim oleh Irfan.

KISAHKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang