Part 38
' jreng' Ria mulai memetik gitar itu dan dalam keheningan ia bersenandung.
🎶 Tak mengerti apa yang telah terjadi
Kau tak lagi sama, engkau bukan engkau
Yang selalu mencari dan menelponku
Dering darimu tak ada lagi
Walau kau menghapus menghempas diriku
Mengganti cintaku
Semua tak mampu hilangkan cinta
Yang telah kau beri
Walau kau berubah, aku kan bertahan
Di sepanjang waktuku
Biarkan aku mencintaimu dengan caraku🎶
Lampu ruangan yang mati secara tiba-tiba membuat Ria berhenti bernyanyi. Ia berlari kearah pintu, namun ia mendapati bahwa pintu itu sudah terkunci. Ria sontak langsung berteriak dan berusaha membuka pintu itu, walau ia tau usahanya akan sia-sia.
" tolong!" Ria berteriak dengan tangisnya yang sudah pecah. " pliss bukain pintunya" ia terus memukul pintu itu dan berharap ada orang yang mendengarkannya.
" gue takut" Ria punya fobia dengan kegelapan wajar saja jika saat ini ia sangat ketakutan. Keringat dingin sudah membasahi setiap jengkal tubuhnya. Ria mulai kehilangan keseimbangan, lututnya yang sudah tak mampu menahan beban tubuhnya. Kini Ria hanya terduduk lemas. Rasa takutnya membuat ia tak berfikir jernih, " oh, shit!" Ria merutuki dirinya sendiri yang sedari tadi tak menyalakan ponselnya.Ruang eskul yang memang didesain tanpa ventilasi ini justru menyulitkannya, hanya kegelapan yang bisa ia lihat saat ini. Dengan sisa tenaga yang ada ia mencoba mencari tas guna mencari ponsel miliknya.
' prang '
" aaaaa" Ria malah menyenggol sesuatu yang menyebabkan benda itu jatuh dan menimbulkan suara yang amat nyaring.
" tolongin gue pliss" Ria terduduk lemas dengan posisi memeluk lututnya.
Next....
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAHKU
FanfictionMenceritakan tentang kisah seorang ria yang sakit hati dan berubah menjadi lebih jahat