Part 80

673 62 7
                                    

Part 80

Ria menatap dalam wajah Indro yang tetap tampan walau tampak sedikit kurus.
" Ndro, makasih ya" Ria tersenyum manis kepada Indro.

" makasih? Buat?" Indro tak faham mengapa Ria berterimakasih kepadanya.

" karena udah hadir didunia aku" Ria mencubit gemas pipi Indro. Indro tertawa renyah mendengar gombalan ala Ria.

~ jika dengan rasa sakit bisa mengembalikan senyum itu untukku, aku ikhlas menerimanya asalkan kau kembali padaku~

" ayo dikit lagi Ndro" Ria mengarahkan satu sendok bubur untuk Indro.

" udah Ri, kenyang banget aku" Indro menolak suapan bubur dari Ria.

" Ndro kamu tau gak?" Ria memasang raut wajah seriusnya. "petani nanam padi panas-panas, belum lagi di jemur. Terus digiling dipabrik sama buruhnya. Dikemas, dijual sampai kerumah kita, dimasak dengan sepenuh hati"
"kayak malika aja" Indro memotong ocehan Ria.

" issh Indro, intinya tuh ya, udah segitu panjang perjalanannya tapi kamu masih sia-siain dia" Ria memandang iba ke arah sesendok bubur yang ada ditangannya.

Indro tertawa gemas melihat wajah imut Ria. " iya aku makan, aaaaa" Indro membuka mulutnya layaknya balita yang menanti suapan dari ibunya.

" uuuu god boy" Ria mengusap lembut pucuk kepala Indro bak ibu dan anak.

~ andai waktu bisa kuhentikan aku ingin kita seperti ini saja bisa tertawa bahagia walau dengan hal yang sederhana~

Hampir 1 minggu sudah Indro dirawat selama itu pula Ria selalu ada disamping Indro. Sepulang sekolah ia selalu datang kerumah sakit untuk menjenguk kekasih hatinya itu. Setiap hari ia memasak agar Indro tak bosan dengan makanan dari rumah sakit.

" Assalamualaikum!" Ria mendapati Indro yang masih tertidur. Ia tak ingin mengganggu Indro yang tengah beristirahat. Ria meletakkan makanan yang ia bawa diatas meja disamping brankar Indro. Ia merapikan kamar Indro yang sebenarnya sudah rapi. Disaat Ria sedang asyik menyapu ternyata Indro sudah bangun. Namun ia memilih untuk mengamati Ria sedari tadi.

" eh Indro" senyum Ria pada Indro yang masih setia menatapnya.

KISAHKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang