Part 79
" kamu bisa jalani semuanya sendiri karena kamu wanita hebat" Indro mengusap lembut pipi Ria, Lalu ia mencium kening Ria. " aku pamit Ri" Indro berbalik arah menghampiri Nilam yang masih tersenyum kepada Ria. Lambaian tangan Indro yang menghilang seiring dengan cahaya putih yang menyilaukan pandangan Ria.
" Indro!" Ria sedikit berteriak sehingga mengejutkan Zein yang berada didekatnya.
Ria menghela nafasnya yang tak beraturan. Zein yang tengah membaca Alqur'an pun langsung menghampiri Ria." kenapa Ri?" Zein memandang wajah ria yang dipenuhi keringat. Ria memperhatikan sekelilingnya lalu ia menatap wajah Zein.
" Uda, Indro gimana Uda?" Ria menggenggam tangan Zein yang masih menatap wajahnya. Zein meletakkan Alquran yang sedari tadi ia baca. " tadi sih Joko nelfon operasinya berjalan lancar tapi kamu ketiduran, jadi Uda gak mau ganggu kamu dulu" jelas Zein pada Ria.
Ria bisa bernafas lega, pasalnya semua peristiwa yang tadi menghantuinya, ternyata hanya mimpinya saja. Baru saja hendak bergegas dari mushalla dering telpon Ria berbunyi ia melihat nama Wulan yang tertera dilayar ponselnya.
Tiba-tiba Ria teringat mimpi buruk yang menimpanya tadi, tanpa mengangkat panggilan dari Wulan, Ria langsung berlari bahkan ia meninggalkan Zein yang masih berada di mushalla. Ria langsung menerobos masuk ke ruang rawat Indro yang tak terkunci
'deg'
" Indro!" lirih Ria. Ria langsung berlari memeluk Indro yang masih terduduk lemah dibrankarnya.
" Ria, loh kok kamu nangis?" Indro mendengar isakan tangis Ria yang masih memeluknya.
" maafin aku Ndro!" Ria mengeratkan peluknya pada Indro.
" awss, sakit Ri" Ria memeluk Indro terlalu erat sampai menyentuh luka tusukan yang ada di punggung Indro.
" eh, maaf Ndro" Ria langsung melepaskan pelukannya. Joko dan Wulan yang berada disana perlahan menarik diri, mereka faham Ria dan Indro butuh ruang untuk berdua. Ria menatap dalam wajah Indro yang tetap tampan walau tampak sedikit kurus.
" Ndro, makasih ya"
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAHKU
FanfictionMenceritakan tentang kisah seorang ria yang sakit hati dan berubah menjadi lebih jahat