Bukan maksud Bella ingin membuat ego Elard terluka seperti tadi. Tapi melihat bagaimana Elard meninggalkan Cafe dengan rahang yang mengetat serta kepalan tangan yang kuat, telah membuktikan bahwa Bella tanpa sengaja melukai harga diri pria itu dengan lebih membela Oydis--- sahabatnya di depan kekasihnya sendiri.
Dan ketika Bella merasakan pintu apartemen Elard berbunyi--- tanda ada seseorang yang sedang menekan kombinasi angka untuk membukanya, Bella tidak ingin membuang waktu lagi dengan segera menunggu di belakang pintu.
Perasaan tidak tenang menghampiri Bella saat pintu terbuka dari luar. Dan Bella bisa melihat dengan jelas bahwa kobaran api dalam mata Elard belum sepenuhnya redup.
"El---"
Bella tidak mampu menyelesaikan kalimatnya saat Elard dengan begitu kuat mencengkram lehernya dan membanting Bella dengan keras ke arah tembok. Kepalanya terbentur dengan kuat hingga Bella berharap bahwa ia tidak pingsan saat ini juga.
"Apa kau sadar apa yang telah kau lakukan Bella?!"
Elard mendesis di depan wajahnya. Dan Bella bisa merasakan dengan jelas cengkraman Elard di lehernya tidak mengendur sedikitpun. Bella sampai di buat kesusahan bernafas karenanya. Benturan kuat di kepalanya membuat pening mulai menghampiri Bella. Hingga Bella harus berusaha untuk tetap mempertahankan kesadarannya agar tidak hilang.
"El---"
"Kau melukai harga diriku Bella. Tidakkah kau mencoba berfikir terlebih dahulu sebelum merendahkanku seperti itu di depan sahabatmu?!"
Oksigen di paru-paru Bella semakin menipis. Ia harus bersusah payah melepaskan diri dari Elard. Sedang cakaran yang ia berikan pada tangan Elard tidak sedikitpun membuat dia bergerak. Seolah itu tidak memberikan dampak apa-apa pada Elard.
"El... a---aku... ti--"
Kesadaran Elard menyusup perlahan melihat Bella mulai memucat tanda aliran darah yang mengalir ke otaknya terhenti sesaat. Dan Bella mungkin bisa mati kehabisan nafas jika Elard tidak segera melepaskan cengkramannya hingga begitu ia bebas, Bella dengan segera meraup oksigen sebanyak yang ia bisa. Namun itu tidak bertahan lama, saat Elard kembali memegang bahunya dengan kuat dan menampar Bella dengan kekuatan penuh hingga dirinya terhuyung dan terjatuh ke lantai.
"A--aku min...ta maaf El. Sung---guh, aku tidak bermaksud seperti itu."
Bahkan di tengah-tengah dirinya yang masih mencoba menormalkan deru nafasnya sendiri, Bella masih berusaha terlebih dahulu untuk mengucapkan maaf. Mencoba mengabaikan keadaan dirinya yang mungkin tampak mengenaskan.
Satu kata yang bisa Bella sematkan dalam situasi ini. Elard akan terlihat mengerikan jika ia sedang dilanda amarah.
"Susah payah aku mencoba bersikap selayaknya kekasih yang baik. Dan kau dengan begitu mudahnya membela sahabatmu itu!" Elard menyugar rambutnya kebelakang dengan frustasi. Menyakiti Bella tentu bukan hal yang ia inginkan. Namun emosi yang bersarang dalam kepalanya membuat Elard hilang kendali atas dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain
RomanceMerupakan suatu kegilaan besar saat Bella memilih untuk menyerahkan seluruh kehidupan nya di bawah naungan sosok yang ia yakini sebagai pegangan untuk dirinya bisa bertahan hidup----- Richolas Elard Zheroun. Dirinya tidak memiliki pilihan lain saat...