Bella pikir, Elard tidak serius saat menyuarakan keinginannya untuk bermalam di kediaman Zheroun bersama Bella. Ia sudah pasti akan menolak mentah-mentah ajakan Elard yang satu itu, jika tidak mengingat bahwa Mommy Isabella turut andil dalam membujuknya agar mau menuruti kemauan Elard. Dan jika sudah begini, Bella tentu tidak akan bisa menolak.
Dan disinilah Bella berakhir, di meja makan megah milik keluarga Zheroun. Merasakan kecanggungan, yang mungkin hanya dirinya saja yang saat ini merasakannya. Oh... Dan satu lagi, Betapa Bella ingin lari dari tatapan intens Elard yang terus menerus memandanginya tanpa berkedip. Seolah dirinya adalah sebuah santapan lezat yang sudah siap ia terkam sampai habis. Bella bisa melihat dengan jelas kilat di mata Elard yang mulai menggelap dan berubah kelam. Seolah dia sedang menginginkan sesuatu, tapi berusaha ia tahan dengan sekuat tenaga. Sedang Bella tidak mengerti maksud dari tatapan Elard padanya.
Suara milik Erick Zheroun menyentak Bella dari acara makan yang sebenarnya belum Bella sentuh sama sekali.
"Kau bisa membawanya setelah ini son, jangan memandanginya seolah kau siap menghabisinya di meja makan sekarang juga."
Percakapan ini tidak di mengerti oleh Bella. Dan Bella hanya mampu menelan ludah dengan gugup saat arah tatapan Erick beralih padanya. Dan kilat geli di matanya tampak begitu jelas. Sebenarnya, ada apa ini?
"Ck, bukankah dia seperti dirimu Erick saat ingin meminta jatah? Selalu tidak sabaran." Isabella menimpali dengan sesekali menyesap wine merahnya.
"Tapi aku masih bisa mengendalikannya sayang. Aku tidak se terang-terangan Elard yang bahkan tidak berkedip memandangi Bella."
Sialan! Bella seperti orang bodoh karena tidak mengerti akan arah pembicaraan mereka di atas meja makan. Dan sialnya, Teressa berubah menjadi pendiam. Padahal biasanya, dia yang akan begitu heboh saat Bella yang sedang menjadi topik pembahasan.
"Makanlah son, setelah itu kau bisa menyantap hidangan penutup berdua saja dengan Bella. Bukan begitu Isabella?"
"Tentu. Kalau perlu, kita akan menyiapkan ruangan yang jauh dari keramaian mansion agar kalian bisa berteriak lebih leluasa."
Elard mendengus mendengar penuturan kedua orang tuanya. Jika soal menggoda dirinya, mereka seolah sangat sepakat untuk menjadi kelompok yang kompak secara tiba-tiba.
"Jangan mengganggu ku mom, dad."
"Oh... sepertinya, singa kita berubah sensitif karena belum bisa merasakan santapan utamanya."
Kemudian, Erick dan Isabella terkikik geli di tempatnya. Mengabaikan lirikan tajam Elard. Tatapan bingung dari Bella. Dan sisi pendiam dari Teressa saat berada di ruangan yang sama dengan Daddy nya. Mereka menjadi heboh sendiri dengan terus menggoda putra mereka.
"Kau tidak suka dengan menu makanannya?" Bella mengerjap dengan kaget saat suara Elard hadir di samping telinganya. Nafas hangatnya yang menerpa langsung pada kulit leher Bella, membuat sekujur tubuhnya bagai di aliri sengatan listrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain
RomansaMerupakan suatu kegilaan besar saat Bella memilih untuk menyerahkan seluruh kehidupan nya di bawah naungan sosok yang ia yakini sebagai pegangan untuk dirinya bisa bertahan hidup----- Richolas Elard Zheroun. Dirinya tidak memiliki pilihan lain saat...