09 ~ Relieved

997 47 0
                                    

Seluruh rongga pernapasan Elard berangsur normal kala dokter yang menangani Bella mengatakan bahwa tidak ada luka serius yang dapat berdampak buruk bagi Bella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh rongga pernapasan Elard berangsur normal kala dokter yang menangani Bella mengatakan bahwa tidak ada luka serius yang dapat berdampak buruk bagi Bella. Ia hanya perlu beberapa jahitan di kepalanya. Dan kecemasan Elard perlahan mereda meski masih menyisakan kekhawatiran jika ia belum mengecek sendiri keadaan terkini Bella.

Selama menunggu, Elard tegang bukan main. Ini memang bukan kali pertamanya ia menemani seseorang yang sakit. Tapi bersama Bella, kekhawatiran itu nampak lebih nyata. Menguasai dan mendominasi Elard dengan keseluruhan. Dan baru kali ini Elard merasakan kegilaan yang luar biasa hanya karena keadaan orang lain.

Ruang tunggu yang ia gunakan masih terasa aura ketegangannya. Menjadi saksi bahwa beberapa saat lalu ia hampir saja menjadikan tempat ini sebagai tempat pelampiasan emosinya. Sebelum ia sadar bahwa para pasien jelas akan heboh jika ia melakukan itu. Jadi, ia hanya mampu mengepalkan tangannya dengan kuat selama prosesi penanganan Bella berlangsung. Dan sekarang, kelegaan menghampirinya saat Bella sudah di perbolehkan untuk pindah pada ruang inap yang telah di sediakan. Ia ingin memberikan perawatan terbaik agar Bella lekas pulih.

Persetan dengan biaya rumah sakit yang mungkin jika Bella bangun, ia akan berteriak histeris jika mengetahui nomilnya. Tapi hey! Ia seorang Zheroun. Dan kemahalan sudah menjadi pengiringnya semenjak ia kecil.

"Kau menyusahkan, juga menyebalkan. Aku pasti terlihat seperti orang gila karena tadi berteriak heboh di lobi rumah sakit. Dan itu karena kau Bella. Sialan! Jika di ingat kembali, itu sungguh memalukan."

Sisa waktu yang ada, Elard gunakan untuk merilekskan otot-otot badannya yang terasa kaku akibat terlalu tegang. Menunggu dengan sabar pengaruh obat bius untuk Bella habis dan sang empu kembali terbangun.

Kantuk hampir saja membawanya ke alam mimpi, sebelum melalui ekor matanya Elard melihat kelopak mata Bella bergerak secara perlahan. Dan Elard berdiri dengan cepat demi memastikan penglihatannya tidak salah.

"Hey... kau bisa melihatku?"

Anggukan lemah kepala Bella membuat helaan nafas lega meluncur dari bibir Elard.

"Tunggu sebentar, aku akan memanggilkan dok---"

Bella menyela dengan cepat sebelum Elard menyelesaikan kalimatnya.

"Tidak usah. Kumohon..."

"Kau masih perlu di periksa. Jangan menjadi keras kepala. Dan aku sedang malas untuk memulai perdebatan."

Tangan lemah Bella ia gerakkan dengan susah payah demi meraih lengan Elard. Mencoba menghentikan pria itu agar kali ini saja mau menuruti permintaannya.

"Please... sekali ini saja."

"Sialan! Jika kau menatapku dengan wajah seperti itu, aku tidak sanggup menolaknya. Dasar, perempuan licik."

"Terimakasih."

"Melihat kau yang tidak terkejut saat terbangun dan berada di rumah sakit, sepertinya kau sudah terbiasa dengan kejadian ini."

The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang