28 ~ Something in sunset

799 28 0
                                    

Bella tau ia telah kalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bella tau ia telah kalah. Menjadi bodoh untuk yang kesekian kalinya dan kembali menciptakan celah untuk Elard agar bisa lebih leluasa memporak-porandakkan hatinya. Ia merasa seperti gadis remaja yang baru memulai hubungan asmara. Merasa sesak sekaligus tersipu dengan malu akan tatapan menghujam Elard padanya. Tenggorokannya tercekat dengan hebat. Dan otot perutnya melilit dengan cara yang Bella suka. Ia tidak tau bahwa efek Elard begitu besar padanya.

"Err--- jangan menatapku seperti itu." Bella bersuara setelah sekian lama memilih diam dengan tautan tangan yang saling meremas cemas. Ia gugup bukan main.

Beberapa waktu lalu, Elard memutuskan untuk membawa dirinya yang lemas dengan mengendarai mobil. Sedang di tempatnya, Bella terlalu takut untuk membuka suara. "El please... kau lebih baik fokus untuk menyetir saja."

"Aku memang fokus menyetir Bella."

"Tidak! Kau lebih banyak menoleh ke arahku. Kita bisa kecelakaan kalau kau terus seperti ini."

"Apa kau sedang merasa malu padaku saat ini Bella?" Bella tersedak ludahnya sendiri kala pertanyaan yang tak terduga dari bibir Elard meluncur. Dan ia kebingungan untuk menahan degup jantungnya yang menggila agar tidak terdengar oleh Elard. Wajahnya tersipu. Dan sialannya, ia merona dengan kulit pipi yang memerah. "Oh... jadi kau benar-benar sedang malu."

"Ti---dak! Jangan suka menyimpulkan sendiri!" Suara Bella terdengar terengah setelah satu kalimat itu meluncur. Maka dengan cepat, Bella palingkan mukanya ke arah samping. Menghindari tatapan geli Elard yang sanggup membuat Bella ingin sekali menenggelamkan dirinya ke dasar jurang sekarang juga.

Sebelum ini, mereka masih baik-baik saja. Sama-sama memilih bungkam setelah kejadian yang menimpa Bella beberapa saat lalu. Seolah sepakat untuk membicarakan masalah itu nanti saja. Namun sialnya, saat dirinya akan Elard letakkan pada kursi penumpang, tangannya dengan tidak sengaja menyentuh hal terlarang dari tubuh Elard. Menciptakan kejut bingung dari dirinya hingga ia melotot dengan takut sebelum dengan segera ia jauhkan tangannya dengan cepat. Bella berdeham dengan canggung sebab Elard malah terlihat sedang mencoba menahan tawa. Dan Bella yakin wajahnya sudah semerah tomat saat itu. Sungguh kejadian yang sangat memalukan!

"Apa karena insiden tadi?" Elard bertanya dengan seringai kecil. Terlihat jelas sekali bahwa ia menikmati aksi menggoda dirinya.

"Inseden yang mana?" Di posisinya, Bella bersikukuh dengan pura-pura bodohnya. Terlalu malu untuk mengingat kejadian konyol yang rasanya mampu menghilangkan suaranya sendiri.

"Oh... perlu bantuan untuk mengingatnya kembali nona?" Nada suara Elard benar-benar terdengar menjengkelkan di telinga Bella. Tapi ia sendiri tidak memiliki cara guna menyamarkan kulit wajahnya yang merona.

"Kita bisa mengulang kejadian tadi jika kau lupa." Sekali lagi, senyum menggoda itu hampir saja berhasil meruntuhkan benteng pertahanan dirinya.

"Jangan gila El!" Bella menghardik tajam sebelum menggerutu dan kembali memilin ujung baju yang ia pakai dengan malu.

The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang