16 ~ Addicted

1.3K 49 2
                                    

Rupanya, kata istirahat yang sempat Elard layangkan sebelumnya hanya sebagai bentuk formalitas agar Bella bisa sedikit merasa lebih rileks, sebelum Elard memulai kembali ronde berikutnya yang berujung pada beberapa ronde setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rupanya, kata istirahat yang sempat Elard layangkan sebelumnya hanya sebagai bentuk formalitas agar Bella bisa sedikit merasa lebih rileks, sebelum Elard memulai kembali ronde berikutnya yang berujung pada beberapa ronde setelahnya. Menghantarkan pelepasan berulang yang membuat rahim Bella menghangat dengan letupan orgasme hebat dari Elard. Dan Bella kepayahan bukan main saat Elard tidak bisa berhenti untuk menyetubuhinya hingga akhirnya harus terpaksa selesai karena Bella sudah tak mampu lagi meladeni keperkasaannya. Parahnya, Bella baru menyadari bahwa sesi percintaan mereka ternyata selesai saat matahari di ufuk timur mulai memunculkan semburat merahnya. Mengintip lewat celah-celah korden kamar yang mereka tempati.

Dan demi apapun, Bella merasa bahwa kini badannya terasa remuk redam. Yang bahkan hanya untuk sekedar menggerakkannya saja, Bella kesulitan. Seluruh sendi di tubuhnya seolah di tarik secara paksa hingga yang tersisa hanyalah ketidakberdayaan dirinya.

Elard keparat! Dia benar-benar menghabisi Bella hingga benar-benar tuntas tak bersisa.

"Kau tidur seperti orang mati."

Meski kelopak mata Bella terasa sulit untuk di gerakkan, dia tetap memaksakannya terbuka meski rasanya berat.

"Ini bahkan sudah melebihi dari jam makan siang." Sambung Elard lagi.

"Lihat... siapa yang sekarang sedang berbicara seolah apa yang saat ini sedang aku alami bukan karena ulahnya." Sarkas Bella, sebelum kemudian kembali menutup mata dan semakin bergelung mencari posisi nyaman di bawah selimut. Menutupi tubuh telanjangnya yang saat ini sedang dipandangi Elard dengan begitu seksama. Intens dan telah berhasil membakar Bella hingga tak berujung. Tatapan Elard seolah maut yang siap menelan Bella, hingga ia bahkan tidak tau sejak kapan Elard sudah kembali bergabung di dalam selimut yang sama dengan dirinya. Tubuh telanjangnya bergesekan langsung dengan dada polos Elard.

"A---apa yang kau lakukan?"

"Melakukan apa yang saat ini sedang kau pikirkan Bella."

Oh tidak... selangkangan Bella bahkan belum pulih dari rasa perih yang ia rasakan semalam. Dan demi apapun, Bella bergidik ngeri dengan pemikiran bahwa Elard merupakan seorang maniak sex. Bella tidak sekuat itu.

"Kau--- kau pasti gila!"

"Tidak Bella. Aku lebih dari sekedar waras."

Sebuah kesalahan besar bagi Bella saat bujuk rayu Elard yang berbisik di samping telinganya, menggelitik Bella. Ia tersipu malu akan pemikiran bahwa Elard begitu mendamba akan dirinya. Sepertinya, disini Bella yang telah gila karena sudah membiarkan Elard dengan begitu saja membuang selimut yang ia gunakan ke lantai. Mengekspos tubuh telanjangnya yang dipenuhi dengan bercak merah--- tanda kepemilikan yang Elard sematkan pada hampir seluruh tubuhnya.

"El---el..."

"Sttt.... biarkan aku sekali lagi melakukan ini Bella."

"Tapi selangkangan ku masih sa---"

The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang