Haiii...
Jangan lupa vote sama komennya.
Yuk tinggalkan jejak, jangan jadi silent readers 😗😗.
Happy Reading.
Hari ini di sekolah, naya disibukkan oleh kertas kertas berisi jawaban tugas yang guru berikan kemarin. Naya dipercaya guru untuk mengoreksi tugas milik teman temannya. Setelah dikoreksi naya, maka akan dikoreksi dan dinilai oleh gurunya.
"Nay" panggil teman naya.
"Kenapa?".
"Lo ngoreksi tugas kan??, jadi lo harus benerin punya gue semuanya" ucap lelaki tersebut. Sebut saja namanya Leon.
"Aku nggak mau Leon, itu namanya tidak amanah" jelas naya.
"Intinya harus, gue nggak nerima penolakan".
"Tapi aku nggak mau".
"Hilih, guru nggak bakalan tau".
"Memang benar kata mu Leon, guru tidak akan tau. Tapi jangan lupakan yang di atas. Tuhan tau semuanya. Aku nggak mau ya masuk neraka gara gara kamu" cerocos naya.
Akhirnya Leon yang geram pun meninggalkan naya.
Setelah 1 jam, baru naya selesai mengoreksi. Kini sudah waktunya ia pulang.
Saat ingin keluar kelas, tiba tiba HP nya berdering.
"Nomor enggak dikenal" gumam naya.
Dengan ragu, naya pun mengangkat telpon tersebut.
"Halo, assalamu'alaikum??"
"Waalaikumussalam.Naya, sudah pulang??, aku di depan sekolah mu".
"Pak ustadz??".
"Iya, sudah selesai bukan sekolah nya. Sekolahmu sudah sepi".
"Udah, naya mau keluar ini".
"Baik, saya tunggu di depan halte sekolah kamu, assalamu'alaikum".
"Wa'alaikumussalam".
Sambungan terputus.
Naya dengan tergesa-gesa berlari keluar sekolah. Saat berlari, naya tiba-tiba saja terpeleset. Ternyata tapi sepatunya terlepas.
Kaki nya linu sekarang, mungkin terkilir.
Untung saja sekolah dalam keadaan sepi.
"Assalamu'alaikum" salam naya.
"Wa'alaikumussalam, sudah selesai sekolah?" tanya Haidar. Naya mengangguk.
"Ayo, umi nyuruh kamu buat fitting baju di rumah temannya".
" i-iya".
Naya pun masuk mobil. Awalnya ia ingin duduk dibelakang, tapi Haidar melarang nya.
Mobil melaju meninggalkan sekolah dengan santai.
"Naya, bolehkah saya menanyakan sesuatu?" tanya Haidar memulai pembicaraan.
"Iya, boleh".
"Saya tadi melihat kamu berjalan pincang, apakah kamu baik baik saja?".
"Baik baik aja kok pak ustadz, tadi cuman jatuh pas di Koridor" jelas naya.
"Astaghfirullah, kenapa bisa jatuh?".
"Emmm,gara gara tapi sepatu lepas".
"Lain kali hati hati, saya tidak mau kamu terluka".
"H-hah?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomanceWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...