39. Sadar??

10.3K 1K 84
                                    

Hai Hai haiii

Ketemu lagii, jangan lupa vote sama komennya ya ges yaa.

Kangen nggak sama cerita ini, ga kangen?? Oh okey😞👍

240 vote + 80 komen buat next.

Sengaja target nya aku banyakin biar bisa santai santai😎🤟

Happy Reading❤❤❤

1 tahun sudah berlalu. Hari hari ustadz Haidar tanpa ditemani oleh istri tercintanya. Ia selalu berdo'a supaya istrinya cepat sadar dan berkumpul kembali bersamanya dan kedua anak-anaknya. Kini ustadz Haidar berencana menjenguk Naya di rumah sakit, tapi kali ini tidak bersama kedua anaknya, karena mereka berdua sedang ujian untuk kelulusan tingkat SD.

Setelah memakai pakaian khusus, ustadz Haidar masuk ke ruangan dimana Naya berada.

"Assalamu'alaikum cantik, aku datang lagi. Kamu nggak ada niatan buat bangun?" ustadz Haidar tersenyum di sela sela bicaranya.

"Sudah 1 tahun kamu tidur, nggak mau bangun. Masih nyaman ya??"

"Anak anak butuh kamu," Ustadz Haidar meneteskan air matanya. Tak lama kemudian, isakan mulai terdengar. "A-aku juga kangen sama kamu, mas"

Deg..... Suara itu???

Ustadz Haidar menoleh ke arah istri nya, ia terkejut ketika mata istrinya terbuka lebar dan bibirnya tersenyum kearah dirinya. "N-naya?" Naya berusaha bangun dari tidurnya.

"Eh, jangan gerak dulu. Aku panggilin dokter" ustadz Haidar mencari dokter yang biasanya merawat Naya. Kata dokter, kondisi Naya masih lemah dan akan dirawat inap beberapa hari lagi.

Kini ustadz Haidar menunggu Naya, lebih tepatnya menemani Naya di ruang inap nya. Setelah tadi mengabari umi Anisa dan abah farhan jika Naya sudah sadar dari koma nya. Hal itu sontak membuat mereka gembira. Rencananya, umi Anisa dana bah farhan akan kesana bareng dengan Azzam dan Azura nanti setelah sepulang sekolah.

"Gimana bobo nya, lama??" tanya ustadz Haidar mengelus kepala Naya.

"Hm, kangen sama semuanya. Apalagi pas denger tangisan Azura, pengen buka mata tapi ga kuat" jawab Naya. Sungguh, ia sangat merindukan anak anaknya. Apalagi kenakalan keduanya.

"Mau makan ga? Aku suapin deh" tawar ustadz Haidar.

"Boleh,"

Saat di tengah tengah makan, tiba tiba pintu ruangan terbuka. Menampakkan Azura dan Azzam yang terlihat bahagia dengan senyum yang mengembang sempurna di wajahnya.

"Bunda!!!" mereka berdua berlari ke arah Naya dan menghujani Naya dengan kecupan kecupan. Disusul dengan Umi Anisa dan Abah Farhan yang datang.

"Aaaaa, kangen banget sama kalian" Naya memeluk kembali kedua Anaknya.

"Bunda liat nih, kita dapet nilai 100 pas ujian matematika" Azzam dan Azura menunjukkan kertas ujiannya yang sudah dinilai.

"Wahh pinter banget, anak siapa inii" Naya menguyel uyel pipi mereka berdua.

"Naya, ya Allah. Umi rindu banget sama kamu" giliran umi Anisa yang memeluk Naya.

"Sama umi, Naya juga kangen sama umi"

"Alhamdulillah, keajaiban yang Allah berikan kepadamu nak" ucap Abah Farhan.

"Eh, Abah" Naya menyalimi tangan abah Farhan.

"Bunda tau ga, tadi Azura di pukul sama abang" adu Azura.

"Heh, kapan!!! Fitnah bunnn" Sahut Azzam tak Terima.

Married With Ustadz Muda[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang