Hai Hai Haiiii
Jangan lupa tekan vote sama komennya yaaa....
300 vote+80 komen buat next.
Happy Reading 📖❤
Tak terasa waktu telah berlalu panjang. Kini kedua anak Naya dan ustadz Haidar telah menginjak kelas 2 SMP. Begitu cepat perubahan dari mereka, mulai gaya bicara hingga wajah nya pun ikut glow up.
"JANGAN WOYY!!!!!" Teriakan menggelegar itu berasal dari Azura. Di sekolah, mereka berdua mendapat tugas membuat rumah rumahan dari stick eskrim. Azzam dari tadi hanya menjadi beban untuk Azura, bahkan hingga membuat Azura stres sendiri. Ustadz Haidar dan Naya sedang berada di pondok, dan si kembar tidak mau diajak.
"Apasih, nih iya nih dibantuin" Azzam mengambil alih lem dari tangan Azura dan merekatkan pada stick yang berada di tangannya.
"Ohh, ngajak berantem!!?" Azura menggulung baju nya. Sok sok an ingin melawan.
"Apa, apa!! Hayyuk neng kalau mau berantem!" Tantang Azzam. Mata azura menyipit, tandanya ia sedang menyiapkan jurus andalannya. Azura mendekati abangnya itu. Dan....
"Aaaaa!!!!"
Azura mencubit paha Azzam dengan sekuat tenaga, lalu ia memasang wajah julid nya.
"Sakit, bego!!!"
"Sukurin, lagian sok sok an mau ngelawan. Azura gitu lohh" Azura mengibaskan ibaskan rambutnya bangga.
"Kalau aja gue lebih milih, gue gamau punya kembaran setan kayak elo!"
"Dihh, gue juga gamau kali" sahut Azura.
"Heleh, yakali elo gamau punya kembaran kek gue. Demi apapun gue cakep kayak doyoung" ucap Azzam pede, sambil mengaca di layar HP nya. Melihat itu, Azura seperti ingin muntah sendiri.
"Idih si najis, idih idih najis banget gue liatnya,"ledek Azura. "Bukannya mirip doyoung, tapi lu mirip ikan duyung, bang. Hahahahaa" setelah mengatakan hal itu, Azura tertawa puas.
"Udah udah, lanjutin lagi. Kaga selesai selesai ini mah" ucap Azzam.
"Bang, liat deh" Azura menunjuk sekeliling. Rumah yang berantakan, bantal sofa yang dimana mana, dan potongan stick yang berserakan.
"Kenapa?"
"Ntar kalo bunda sama ayah pulang, marah gak ya?"tanya azura yang mulai cemas.
"Tenang, ada gue" Azzam menepuk dada nya bangga.
"Oh, oke" Azura melanjutkan untuk merekatkan kerangka stick yang sudah ia buat tadi.
Tak lama kemudian, terdapat suara mobil yang terparkir di garasi.
"Assalamu'alaikum" salam seseorang yang datang.
"Wa'alaikumussalam,"Azura berlari membukakan pintu. Dan benar saja, itu adalah sepasang suami-istri yang tak lain dan tak bukan adalah naya dan ustadz Haidar.
Naya dan ustadz Haidar masuk ke dalam rumah. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat seisi ruang tamu sampai menuju ke ruang keluarga sudah seperti kapal pecah.
"ASTAGHFIRULLAH, kok bisa kayak gudang gini?!!" pekik Naya. Naya menatap horror ke arah Azzam dan Azura. Azura sudah ketakutan disana, tapi tidak dengan Azzam.
"Bunda nggak mau tau, nanti habis ini kalian beresin semuanya" ucap Naya tegas.
"Tapi bun-"
"Udah, salah kalian juga ngeberantakin rumah" bela ustadz Haidar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomanceWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...