Hai Hai haiii
Jangan lupa tekan vote sama komennya.
Lah, udah 100k aja nihh😭😭🙏🙏
Makasih yang udah setia baca, vote, sama komennya. Sayang deh sama kalian.
Oghey,60 komen+200 vote buat next.
Happy Reading😁😁
Kini sepasang suami-istri tersebut sedang ditangani oleh dokter di ruang IGD.
"Suster tolong, zura pengen masuk liat bunda, hiksss."
"Iya dek, tunggu di luar aja ya. Do'ain buat orang tua adek." jawab suster tersebut. Azzam dan Azura menangis, ia tak tau harus berbuat apa.
"Dek, adek tau nggak nomor keluarga adek yang lainnya. Biar nanti kita bantu hubungin" tanya salah satu bapak bapak di sana.
"Hikss, kita nggak tau nomornya, pak" jawab Azzam. Tak lama kemudian, mata Azura melihat seorang Azhar. Iya, teman ustadz Haidar. Ia sedang chek up kehamilan bersama istrinya. Azura bangkit dari duduknya, dan berlari.
"Om Azhar!!! " Azura menangis dan memeluk Azhar. Naura, selaku istrinya Azhar terkejut.
"Eh zura, kok nangis. Zura kenapa disini, zura sama siapa?" tanya Azhar.
"Hikss, om Azhar. Bunda sama Ayah lagi di rumah sakit. T-tadi huaaaa" Azura mempererat pelukannya. Azhar menggendong Azura. Ia dan Naura menuju ke gerombolan bapak bapak yang ada di depan IGD.
Azura turun dari gendongan Azhar dan duduk di samping abangnya.
"Emm permisi pak, ini ada apa ya?" tanya Naura.
"Ini mbak, adek ini tadi keluar dari gudang tua deket pabrik. Sambil teriak-teriak buat nolongin bunda sama ayahnya, eh pas kita dateng ke tempat itu, bunda sama Ayahnya sudah dalam kondisi tak sadarkan diri dan berlumuran darah." jelas bapak tersebut.
"Mas, telepon Tante Annisa cepet! " suruh Naura. Naura mendekat kepada Azzam dan Azura. "Kok bisa gini nak?" tanya Naura.
"T-tadi ayah ditembak, dan bunda ditusuk perutnya pakai pisau" jelas Azzam dengan suara parau. Sedangkan adiknya, ia sudah tak bisa berkata kata lagi.
"Astaghfirullahalazim"
Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Dengan keluarga Pasien?"tanya dokter.
"Iya, saya keponakannya, dok." jawab Azhar ngasal.
"Jadi gini, kami akan menindaklanjuti untuk memilih jalan operasi untuk pasien yang laki laki. Jika yang perempuan, kondisinya masih sangat kritis. Luka tusukannya sangat dalam dan pasien dinyatakan koma." jelas dokter tersebut.
"Astaghfirullah... "
"Hah, bunda koma!!" pekik Azura.
"Iya dek,terus berdo'a ya. Kami sedang melakukan usaha semaksimal mungkin."
"Dokter, tolong rawat bunda sama Ayah saya sampai sembuh..." Azzam dan Azura sampai bersujud di kaki dokter tersebut.
"Iya, kalian juga bantu dengan do'a ya.."
"Untuk mas nya, tolong lengkapi surat-surat nya dahulu, sebelum pasien yang laki-laki dilakukan tindak operasi untuk mengeluarkan pelurunya."
Azzam dan Azura semakin menangis histeris ketika melihat ayahnya yang akan di bawa ke ruang operasi, dan bunda nya yang akan dipindahkan ke ruang ICU.
"Maaf, karena sudah ada keluarga nya disini. Kami pamit dulu mas." ucap bapak Bapak tersebut.
"Iya Pak, makasih ya sekali lagi." Jawab azhar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomanceWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...