36.Pengorbanan

11.3K 1K 99
                                    

Hai Hai haiii

Jangan lupa vote sama komennya yaaa...

Happy Reading bestiiii

50 komen + 200 vote buat next bisa lah yaaa

Tim happy ending??

Tim sad ending???

Gimana spoiler nya kemarin, nyangka nggak kalau Azura bakal kayak gitu?

Warning!!! Alur dipercepat!!

Semangat nangisnyaaa woyyyy😁😁😁.

Sepasang anak kembar kini sedang menunggu jemputan di halte depan sekolah nya. Sambil memakan coklat yang mereka beli di kantin sekolah tadi. Dia adalah Azzam dan Azura, mereka berdua telah menginjak sekolah Dasar.

"Mau coba!" Azzam mencomot coklat milik adiknya itu. Bocah berumur 11 tahun itu masih suka iseng terhadap saudara kembarnya.

"Apaan sih bang, ini tuh coklat. Merk nya sama, juga sama sama warna coklat. Gausah modus deh! "Serobot Azura.

"Aelah, dikit doang."

"Sama aja, bodoh!"

"Berani?!" tantang Azzam.

"Halah, abang tu lembek. Aku cubit aja udah kesakitan!" sahut Azura.

Tin... Tin.....

Sebuah mobil Alphard berhenti di depan mereka berdua. "Sayang, pulang yuk" Seorang wanita bercadar keluar dari mobil tersebut.

"Aaaa bunda, coklat aku abis dicomot sama abang" adu Azura.

"Boong dia bun, orang aku ngambil cuman 1 potong doang." sahut Azzam.

"Bundaa, aku mau coklat lagi!!" rengek Azura.

"Di depan ada alfamart, kalian di sini dulu. Bunda beliin coklat." Naya pergi berjalan kaki ke alfamart yang berada di depan sekolah anak anaknya. Sesudah membeli, Naya kembali untuk menemui kedua anaknya.

"Hai," sapa seseorang.

"Iya, Hai juga om." sapa Azura balik. Azzam sedikit curiga dengan orang tersebut.

"Ikut om yuk, nanti om beliin coklat yang banyak." ajak laki-laki tersebut.

"Jangan mau... " bisik Azzam.

"Yuk, " laki-laki tersebut menarik Azzam dan Azura menuju mobilnya.

"Aaaaa, tolong!!! Bunda!!!!" teriak mereka berdua. Naya yang mendengar hal itu langsung mempercepat langkahnya, Naya segera memasuki mobil dan menyusul mobil yang membawa kedua anaknya tadi. Naya mencoba menghubungi ustadz Haidar. Kecepatan yang lumayan, dan jalanan yang ramai membuat Naya susah untuk mendahului mobil tersebut.

"Kayak kenal plat nomornya deh" gumam Naya.

"Astaghfirullah, dia udah keluar dari penjara?!!"

Setelah meng-chat ustadz Haidar, Naya segera menambah kecepatan mobilnya. Sekitar 10 menit, mobil tersebut berhenti di sebuah bangunan tua. Seperti gudang yang sudah tak ditinggali. Naya tidak gegabah, ia terus memantau dari dalam mobil.

"Lepasin, huaaaaa bundaaa!!" Tangisan mereka terdengar di telinga Naya. Setetes air mata Naya keluar, ia tak tega melihat anaknya diperlakukan seperti itu. Naya turun dari mobilnya, menyusul anaknya yang sudah di bawa masuk oleh pria tersebut.

Saat masuk, Naya disuguhi oleh tumpukan barang seperti sudah tak digunakan. Naya terus berjalan sampai ketika, ia melihat anak anaknya sudah di ikat dengan tali dan di lakban mulutnya.

Disisi lain, ustadz Haidar yang baru saja selesai meeting terkejut. Tatkala membuka ponselnya, banyak sekali notifikasi dari istrinya. Ustadz Haidar membaca chat tersebut. Betapa terkejutnya ia ketika membaca chat tersebut. Ustadz Haidar lalu melesat ke tempat yang sudah Naya Shareloock.

"Ya Allah, lindungi anak anak dan istri hamba." Ustadz Haidar tak putus putus melafalkan do'a supaya Naya dan anak anaknya baik baik saja.

•••🐰•••

"Azzam, Azura!!" Naya segera menghampiri anaknya itu. Mereka menangis, Azura merintih kesakitan karena tangannya ada bekas kemerahan.

"Sayang, maafin bunda..." Naya memeluk kedua anaknya.

"Datang juga kamu." ucap laki-laki itu tiba-tiba. Naya menoleh ke arah suara.

"K-kamu? Ngapain lagi kamu ganggu keluarga aku!!" Teriak Naya. Ia tak takut, karena ia tau kelemahan laki laki tersebut.

"Aku pernah bilang, aku nggak akan biarin kamu hidup bahagia kalau nggak sama aku."

Byan. Dia adalah Byan. Laki laki yang mencoba melecehkan naya  12 tahun lalu. Ia sudah bebas dari penjara. Seakan-akan belum puas, Byan kembali mencari tau tentang keluarga Naya dan ustadz Haidar. Saat mengetahui jika Naya sudah mempunyai anak, Byan melancarkan aksinya kembali.

Azzam dan Azura ketakutan, mereka berdua berlindung di balik tubuh sangat bunda.

"Jangan sesekali kamu sentuh anak anak aku!" Bentak Naya menggebu-gebu.

"Ck, kita lihat aja nanti. Siapa yang akan mati terlebih dahulu. Byan mengeluarkan pistol dari dalam saku nya. Naya sebisa mungkin melindungi sang anak.

"A-apa apaan kamu?!" Naya ketakutan. Ia takut jika Byan melukai salah satu dari anak-anak nya.

"Siap siap, hitungan ketiga. Akan melesat!" peringatan Byan.

"Bunuh aku, bunuh!!!! Asal jangan lukai anak anak aku!" jawab Naya.

"Satu... "

"Byan jangan.... "

"Dua... "

"Tiga... "

Dor.....

Suara tembakan menggelegar. Naya tak menyangka hal ini akan terjadi. Naya terkejut ketika tiba tiba seorang pria bertubuh tega, berdiri di depannya sebagai tameng.

"U-ustadz... "

"Kalian gapapa kan?" ustadz Haidar menengok ke arah keluarganya.

Byan berjalan ke arah Naya, ia mengeluarkan pisau kecil yang ia bawa. Dan...

Jleb....

Sekali lagi, Byan menusukkan pisau tersebut ke perut Naya. Dan dia, kabur...

"Akh.... " Naya meringis kesakitan.

"Bunda, Ayah!!!! " teriak Azzam dan Azura. Naya berjalan menuju ke ustadz Haidar.

"Mas, jangan. A-aku aja yang pergi.. " Naya terjatuh, tepat di samping ustadz Haidar.

"K-kamu?" tanya ustadz Haidar.

"Mas, kamu h-harus bertahan... "

"Sakit, sayang" itu yang ustadz Haidar ucapkan sebelum ia tak sadarkan diri. Ia sudah di penuhin oleh darah.

"S-sakit... " Naya mencoba mencabut tusukan tersebut.

"Aaaaa!!"

"Shh-sakit.... "Naya berlumuran darah, ia melempar asal pisau yang tertusuk di perutnya itu.

"Ya Allah, gakuat.... " itulah yang Naya ucapkan sebelum ia jatuh tak sadarkan diri.

Azzam dan Azura yang tak tau harus apa, mereka berlari keluar dan mencari bantuan.

"Pak, tolongin kita. Bunda sama ayah aku kesakitan!!" Teriak Azzam kepada sekumpulan bapak bapak yang ada di sekitar daerah tersebut.

Setelah datang, Bapak bapak tersebut segera membawa sepasang suami-istri tersebut menuju rumah sakit.

Hahahahahaaaa

Jangan lupa vote sama komennya.

Konflik bukan lagi orang ketiga 😁😁😁

Menyangkut nyawa mazzehhh

Okey 50 komen+200 vote buat next

Semangat nangisnyaaa!!!

Married With Ustadz Muda[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang