38.Hari tanpa mereka

11K 1K 101
                                    

Hai gesss, ketemu lagi sama aku

Oke, jangan lupa tekan vote sama komennya

Sipp, yang kmren komen tim sad ending. Kita satu tim woyyy.

Tim happy ending ketik "Menolak Sad End"

80 komen + 280 vote buat next

Sengaja sasaran vote nya nambah, banyak yang silent readers woyyyy, bejsnaknajna sebellll. Masa yang baca lebih dari 1k, yang nge vote cuman 268 orang. Pliss lahhh, ayo stop buat jadi silent readers😞😞

Happy Reading bestieee📖📖😊😍😜😝

Pagi yang cerah, lebih tepatnya masih jam 5 pagi. kini kedua anak kembar telah memakai seragam sekolahnya.

"Bang, kaos kaki mana?" Tanya Azura, karena sedari tadi gadis itu mencari kaos kaki nya.

"Gatau," jawab Azzam cuek.

"Abang ih, pasti di sembunyiin. Kemarin aura taroh di lemari kamar!! " oke, pertengkaran dimulai.

"Dihh, engga ya. Nggak boleh suudzon jadi orang!"

"Abang ihh, nenek!!!" Azura berlari mencari neneknya.

"Aduh, aduhh. Kenapa sayang?" tanya umi Anisa ketika melihat cucunya datang dengan muka ditekuk.

"Abang tuh, nyembunyiin kaos kaki!" adu Azura.

"Enggak, coba cari dulu di lemari!"

Saat mencari di lemari, ternyata ketemu. Ternyata menggantung di saku baju seragam pramuka. Ada-ada saja memang. Setelah siap, mereka turun untuk bergegas sarapan dan pergi ke rumah sakit dahulu untuk menjenguk ayahnya.

"Nenek lagi ngapain?" tanya Azzam.

"Lagu masak bubur, eh kalian sarapan gih. Udah nenek siapin nasi goreng di meja makan." suruh umi Anisa.

"Nek, aku mau bantu. Boleh?" tanya Azzam dan Azura.

"Buat bubur?, yaudah nih bantu aduk aduk aja." umi Anisa menyerahkan sepatula pada Azura.

"Trus aku?" tanya Azzam.

"Kamu bantuin Azura, kalau Azura capek nanti gantian. Okey?"

"Okeyy!!"

Setelah bubur siap dan dimasukkan ke kotak makan, mereka sarapan bersama. Azzam dan Azura sedih, karena biasanya sarapan bersama Ayah dan bundanya. Jam kini menunjukkan pukul 05.30 dan kedua bocah itu siap untuk pergi ke sekolah. Umi Anisa telah memesan taxi online sejak 5 menit yang lalu, jadi tinggal menunggu.

Setelah taxi sampai, mereka segera menuju ke rumah sakit. Sesampainya disana, Azzam dan Azura sangat antusias untuk menemui ayah dan bundanya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam" jawab dari orang yang ada di dalam ruangan. Azzam dan Azura menerbitkan senyumnya. Ketika melihat orang yang mereka sayangi sudah bangun dan tersenyum ke arah mereka.

"Ayahhh" mereka mendekati brankar ayahnya.

"Ayah, gimana keadaannya?"Tanya Azura.

"Baik dong,"

"Ayah, kita bawain bubur nih. Aku yang bikin." Azzam menyerahkan bubur ayam yang umi Anisa buat tadi.

"Enak aja, orang abang cuman bengong. Aku ngaduk ngaduk capek pas aku suruh gantiin malah gamau" serobot Azura.

Married With Ustadz Muda[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang