Hai Hai Haiiii
Ketemu lagiiii bestiiiii
Jangan lupa vote sama komennya yaaa, banyak banyakkkk💞💞💞💞
Btw, disini pembacanya cewe semua ya?? Awokawok kalau iya komen nya di chapter kemarin pada mood booster bangett🤩🤩🤩🤩🤩
Absen dulu kalian dari kota mana??
Me:Tulungagung, maybe ada yang se kota sama aku? Atau satu sekolah sama aku? SMPN 2 TulungagungMenurut kalian cerita ini gimana? Kasih pendapat donggggg.
Okey, happy Reading readers ku yang cantik cantikk🖤🖤
GO!!! Isi komen di setiap paragraf nya🤩🤩🤩🤩
1 minggu sudah Naya dirawat di rumah sakit, kini waktunya pembukaan perban operasi. Di ruang inap Naya sudah ada ustadz Haidar, Abah Farhan, Umi Anisa, dan Azzam juga Azura.
"Bunda bunda, nanti kalau udah bisa lihat lagi bisa deh liat kita graduation. Iya kan, bang?" tanya azura antusias.
"Iya betul itu betul!!"
Semua yang ada di ruangan inap Naya menggeleng geleng kan kepalanya melihat kelakuan remaja kembar itu.
"Baik bu, sudah siap?" tanya dokter. Naya mengangguk antusias, "Siap, dokter." jawab Naya.
"Baik, bismillah ya bu... " tangan sang dokter mulai melepas perban yang melekat di mata Naya dengan perlahan.
"Dibuka pelan-pelan bu, matanya."Suruh dokter tersebut. Naya membuka matanya perlahan-lahan. Semua pandangan tertuju pada Naya yang sedang membuka matanya. Naya mengerjapkan matanya dengan pelan.
"A-aku bisa lihat lagi," Naya menatap sekeliling yang sudah ada keluarganya disana. Tak lupa dengan suami tercintanya itu.
"Mas, aku bisa lihat lagi!!" Naya masih tidak percaya dengan hal itu.
"Azzam, azura..." panggil Naya pelan, Naya menyentuh kedua anaknya itu dan langsung memeluk mereka berdua.
"YESSS, WUHUUUU BUNDA BISA LIHAT LAGI!!!" Teriak Azzam langsung diberi peringatan oleh sang nenek.
"Hihi, maaf." ucap Azzam seperti tak bersalah.
Naya melepas pelukannya pada kedua anak nya itu, beralih menatap suaminya yang kini sedang berkaca kaca.
"M-mas... " Tanpa aba-aba, ustadz Haidar langsung memeluk erat istrinya itu sambil menangis.
"Lepas dulu, mas. S-sesek," Naya menepuk pelan pundak ustadz Haidar.
"E-eh, maaf sayang." ustadz Haidar melepas pelukannya,ia mengusap kasar air mata yang tadinya jatuh. Kini umi Anisa dan Abah Farhan mendekat.
"Ya Allah, nak. Alhamdulillah kamu sudah bisa liat lagi." Umi Anisa memeluk Naya.
"Iya umi, ini juga berkat doa Umi yang selalu menyertai Naya." jawab Naya.
"Alhamdulillah, mantu Abah sudah bisa melihat lagi. Abah senang sekali, nak." ucap Abah farhan. Naya menyalami tangan Abah farhan.
"Iya, Abah. Naya juga seneng banget bisa liat indahnya dunia." jawab Naya.
"Baik bu Naya, bu Naya sore ini sudah diperbolehkan pulang." ucap dokter.
"Iya dokter, Terima kasih ya."
"Sama-sama, bu. Saya kagum dengan perjuangan bu Naya yang dulunya rela mendonorkan matanya untuk Anak perempuan nya ini." dokter tersebut menatap azura sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomanceWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...