41.Ini Rahasia

11.2K 1K 111
                                    

Hai Hai haiiii

Jangan lupa tekan vote sama komennya

300 vote+85 komen buat next.

Happy Reading bestieee.

Cahaya matahari yang cerah menyinari dunia. Kini keluarga kecil tersebut sedang sarapan bersama, sebelum semuanya kembali ke aktivitas masing-masing.

"Ayah, nanti kalau jemput agak sorean aja ya. Aku mau keja kelompok di rumah temen." ucap azura memberi tau.

"Main berkedok kerja kelompok," sahut Azzam.

"Bukannya yang ngomong ya?" sindir azura.

"Udah udah, masih pagi ini. Aura sayang, nanti kalau kerja kelompok jangan lupa kalau waktu sholat langsung sholat ya." nasehat Naya.

"Iya bunda"

Setelah selesai makan, kedua naka itu berpamitan untuk pergi kesekolah dengan diantar sangat Ayah.

"Bunda, kita berangkat dulu. Assalamu'alaikum" ucapnya menyalami tangan Naya.

"Iya, yang pinter sekolahnya."

"Aku berangkat dulu ya sayang," pamis ustadz Haidar.

"Oh iya aku lupa mau ngasih tau. Nanti kata abah, kamu disuruh mampir dulu sebentar di pondok buat ngambil data penting."ucap Naya.

"Ya, aku pamit dulu. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, hati hati ya!!!" Naya melambai lambaikan tangannya ketika mobil ustadz Haidar sudah akan meninggalkan pekarangan rumah nya.

Saat sampai di sekolah, Azzam dan Azura langsung masuk ke kelasnya dan memulai pelajaran dengan lancar. Hingga suatu ketika saat mata pelajaran terakhir,entah mengapa mata Azura terasa sangat berat.

"Lo kenapa?" Azzam memegang pundak kembarannya itu.

"Gatau, mata gue sakit" jawab Azura.

"Pulang aja ya?, gue izinin." tawar Azzam disambut gelengan oleh Azura.

Tiba tiba pandangan Azura mulai terasa berat, berat sekali. Ia berinisiatif untuk pergi ke kamar mandi menenangkan dirinya.

Tepat saat setelah izin dan berjalan keluar dari kelas. Pandangan Azura tiba tiba mengabur dan semuanya berubah menjadi gelap. Seisi kelas beserta guru dan Azzam panik melihat Azura yang tiba-tiba pingsan. Lalu guru membawa Azura ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. Sementara Azzam, ia mengabari Ayah dan bunda nya.

Naya dan ustadz Haidar yang mendengar kabar tersebut langsung panik, ia lalu menyusul Azura ke rumah sakit tersebut.

"Dok, bagaimana kondisi putri saya?" tanya Naya ketika melihat dokter keluar dari ruangan.

"Maaf Bu, pasien mengalami kebutaan total. Pasien mengalami glaukoma, beberapa penderita glaukoma tidak menyadari dirinya menderita glaukoma." jelas dokter tersebut.

"ASTAGHFIRULLAH, b-buta?" tanya ustadz Haidar tak percaya.

"Iya Pak. Jika ingin melihat kembali, segera bapak carikan pendonor mata."

"S-saya mau mendonorkan mata buat anak saya,dok." ucap Naya tiba-tiba.

"B-bunda?" Azzam menoleh kepada Bunda nya.

"Sayang, nggak dokter. Biar saya saja yang mendonorkan mata saya." Usul ustadz Haidar.

"STOP!! Biar azzam cari pendonor nya! Yang mau mendonorkan mata buat azura,"Azzam berteriak, ia tak ingin jika salah satu dari kedua pahlawannya itu mendonorkan mata untuk azura.

Married With Ustadz Muda[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang