51.Say Hay, baby❤(last eksrachapter)

13.7K 921 27
                                    

Helo helo gessss

Kembali lagi dgn akuh yang sgt anggunly.

Oke, jangan lupa vote sama komennya ya gessss

Happy Reading sayangg

Kandungan Naya kini sudah berusia 9 bulan. Kata dokter, tinggal menunggu hari saja untuk lahiran. Ustadz Haidar mengambil cuti sejak 1 minggu yang lalu, guna mengantisipasi jika Naya lahiran sewaktu-waktu. Saat ini, bumil cantik tersebut sedang bersantai di taman belakang rumah bersama suami tercinta.

"Mas, Nanti kalau lahir namanya siapa? " tanya Naya sembari memainkan jari telunjuk suaminya itu.

"Tenang sayang, aku udah siapin nama yang bagus"jawab ustadz Haidar, Naya hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

Tiba-tiba, perut Naya terasa mulas.

"Awsss" ringis Naya sembari memegangi perutnya.

"Kenapa kenapa? "

"S-sakit mas, perut a-aku. Anak kita k-kenapa?"

"Hah, kita kerumah sakit sekarang juga!" ustadz Haidar menggendong Naya dan langsung menuju ke rumah sakit dengan mengendarai mobil.

"Sakit, mass. Aaaaa" Naya berteriak kesakitan di dalam mobil. Ia merasakan sakit di bagian perutnya.

"Sabar, sayang. Sebentar lagi sampai"

Sesampainya di rumah sakit, Naya langsung ditangani oleh dokter.

"Suster bawa pasien ke ruang observasi sekarang, buat bapak tolong tunggu di luar. Saya akan cek kondisi pasien terlebih dahulu" ucap sang dokter.

"Tapi dok, saya harus menemani istri saya!" bantah ustadz Haidar.

"Saya mengerti, jika nanti dibutuhkan, bapak akan diperbolehkan masuk ke ruangan"

Ustadz Haidar hanya bisa pasrah, ia duduk di ruang tunggu di depan ruangan observasi khusus kehamilan atau sering disebut ruang bersalin. Ustadz Haidar membuka ponsel nya dan menghubungi keluarganya.

Tak lama kemudian, Abah Farhan, umi Anisa dan duo A (Azzam & Azura) telah sampai di rumah sakit. Azzam dan Azura masih memakai seragam sekolah, karena mereka tadi ke sekolah untuk mengambil ijazah.

"Bagaimana keadaan Naya, nak? " tanya Umi Anisa panik.

"Haidar gak tau, mi. Masih ditangani dokter di dalam." jawab ustadz Haidar.

Disisi lain, Azzam dan Azura sudah menangis sendiri. Takut bunda dan adiknya dalam kandungan terkena bahaya.

"Untuk suaminya, silahkan ikut saya" ucap suster yang baru keluar dari ruangan observasi.

Ustadz Haidar segera masuk, mengikuti arahan suster tersebut. Disana ia sudah melihat Naya dengan pipinya yang sudah basah air mata dan keningnya yang sudah banjir keringat.

"Mas... " panggil Naya lirih. Ustadz Haidar menggenggam tangan Naya.

"Sayang, kamu bisa" ujar ustadz Haidar.

"Pak, pasien sudah memasuki pembukaan 9. Baik bu, jangan mengejan dulu. Ikuti arahan saya. " ucap sang dokter.

"Bismillahirrahmanirrahim, La ilaha illallahul 'adszimul halim. La ilaha illallahu Rabbul 'arsyil 'adzim. La ilaha illallahu Rabbus samawati wal ardu wa Robbul 'arsyil 'adzim" ustadz Haidar terus melantunkan do'a supaya Naya sanggup dan bisa untuk melahirkan anak ketiga mereka.

"1, 2, 3. Dorong bu!!! "

"Aaaakhhh!!!"

"Tahan bu, tahan."

"Aaaaa!!! "

"Tahan bu, jangan dulu. Ikuti aba aba saya."

"Dorong sekarang, bu!! "

"Aaaahhh, gak kuat!!!!"

"Ayo sayang, kamu pasti bisa."

"Dorong bu!!"

"Aaakhhhhh!!!"

Naya mencengkeram erat tangan ustadz Haidar, seakan menyalurkan Rasa sakitnya kepada suaminya itu.

"Dorong sekali lagi bu, dengan dorongan yang kuat"

"Bismillah, ALLAHUAKBAR!!!"

"Oekkk.... Oek..... "

"Alhamdulillah, ya Allah" ucap syukur ustadz Haidar. Naya yang tadinya melemas, tubuhnya kembali ber energi ketika mendengar sayup sayup tangisan sang buah hati.

"Alhamdulillah, anaknya laki-laki. Ganteng seperti ayahnya" ucap dokter. Suster menyerahkan bayi tersebut kepada ustadz Haidar untuk di adzankan.

"Mas... Anak aku... " ustadz Haidar menyerahkan bayi tersebut kepada Naya. Tangis Naya pecah saat itu juga.

"Ya Allah nak, MasyaAllah Alhamdulillah ya Allah. Engkau telah menitipkan tanggung jawab lagi kepada kami... " ucap Naya lirih. Bayi laki-laki yang tadinya menangis kencang, langsung terhenti tangisannya ketika Naya mencium pipi bayi tersebut.

*******

Kini ruang inap Naya sudah ramai dengan anggota keluarga dan para sahabat ustadz Haidar.

"Utututu, ganteng nya. Anak siapa ini??" tanya Tio. Masih ingat bukan kalian dengan Tio, Azhar, dan Wahid?? Yups, ustadz Haidar masih berhubungan baik dengan para sahabatnya itu.

"Ya anaknya Ning Naya sama Gus Haidar lah, mikir dong!! " sahut Natasya, istri Tio.

"Hahaha, mikir dong!!!" ucap Wahid sambil tertawa ngakak. Sedetik kemudian, Wahid menyadari tatapan maut dari istrinya itu. Mereka bertiga sudha memiliki pasangan Hidup masing masing.

"Ganteng banget, pasti nanti kayak gue dehh!! " ucap Azzam bangga. Ia telah berhasil mengambil alih adiknya itu dari gendongan Tio.

"Astaghfirullah, amit amit deh. Jangan ya dek, kamu hari kayak kakak. Liat kakak nih, udah pinter cantik lagi!! " ucap Azura bangga.

Disisi lain, ustadz Haidar masih setia di samping brankar Naya.

"Alhamdulillah mas, kita masih diberi kesempatan lagi" ucap Naya.

"Iya, sayang. Alhamdulillah"

"Oh iya, siapa namanya baby kita?" tanya Naya.

"Alzair Habibi Alfahri" Jawab ustadz Haidar.

"MasyaAllah, nama nya indah. Welcome to the world, baby Alzair.... "


Ending.


Udah ya woyyyy, cerita ini udah tamat.

Tulis disini gimana menurut kalian selama baca cerita ini?

Suka nggak sama ending nya?

Ada kritik atau masukan?

Apa cerita ini mengandung pengajaran??

Jangan lupa follow ig:

@matcha_late24
@nayanikachantika_2
@azura_nathania

Tiktok:
@_queenmatcha_

Babay lop yuuu, see you di ceritanya Azura 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

Married With Ustadz Muda[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang