Hai Hai Haii
Ambil pelajarannya dari chapter ini.
Happy Reading guyss😗😗.
Jangan lupa tinggalkan jejak👍.
3 hari sudah naya melewati lika liku ujian kelulusan yang sangat menguras otaknya. Hari ini waktunya untuk wisuda pelepasan kelas 12.
Naya datang ke acara tersebut bersama ustadz Haidar saja,karena umi anisa menjaga bunda laksita di rumah sakit.Kemarin ia sangat senang karena bunda nya telah sadar dari tidurnya.
"Ustadz, aku pake baju ini, apa ini?" tanya naya memperlihatkan baju jang ia tenteng di tangannya.
"Terserah kamu, pake baju apa aja cantik" jawab ustadz Haidar.
Naya menggeplak bahu ustadz Haidar hingga sedikit oleng.
"Ehekkk, sa ae ustadz bikin anak orang baper" setelah mengatakan itu naya pergi lagi menuju kamarnya untuk melanjutkan acara dandan cangtip.
"Astaghfirullah, saya salah apa?" cuman ustadz Haidar.
Kini naya telah siap dengan kostum nya yang dilengkapi perlengkapan wisuda.
"Ustadz!!!!! Topi wisuda aku dimana??!!!" teriak naya.
"Astaghfirullah, jangan teriak teriak naya" tegur ustadz Haidar.
"Hehe, em ya iya maaf ustadz" naya menyengir tak berdosa.
"Topi wisuda aku ustadz sembunyiin ya?" tuduh naya.
"Lah, kan kamu yang bawa kemarin. Saya nggak ada bawa topi wisuda kamu" elak ustadz Haidar.
"Masa iya?" naya masih tak percaya dengan pengakuan ustadz Haidar. Ustadz Haidar menghela nafas.
"Yuk aku bantuin cari di kamar" ucap ustadz Haidar.
Setelah mencari di kamar, ternyata topi wisuda milik naya bersembunyi di bawah kolong tempat tidur.
"Ini apa?" ustadz Haidar mengangkat topi wisuda yang ia temukan.
"Makanya kalo ada apa apa itu nyari nya yang bener, pake mata bukan pake kaki" omel ustadz Haidar.
"Ya kan aku nggak nyari sampe situ" jawab naya.
"Mau dipake sekarang nggak?"
"Nggak ustadz, nanti aja pas di sekolah"
*****
Sebelum pergi ke acara, naya dan ustadz Haidar menyempatkan diri untuk menjenguk bunda laksita.
"Assalamu'alaikum, bunda!!!!" teriak naya saat memasuki ruang inap bunda nya. Naya berhamburan memeluk sang bunda.
"Wa'alaikumussalam, aduh anaknya bunda cantik banget" bunda laksita membalas pelukan naya.
"Umi" naya menyalami tangan umi anisa.
Ustadz Haidar menyalami tangan bunda laksita dan umi anisa.
"Maaf ya nak, bunda nggak bisa nemenin kamu wisuda hari ini" ucap bunda laksita.
"Gapapa kok bun, naya ngerti kok"
"Oh iya bun, nanti kalo aku dapet nilai terbaik, bunda harus sembuh ya... Naya nggak mau ngeliat bunda sakit" cicit naya.
Bunda laksita hanya membalas dengan senyumannya.
"Bunda udah makan?" tanya Naya.
"Belum"
"Naya suapin ya?" tawar naya.
"Nggak nak, makanan disini hambar" jawab bunda laksita.
Naya mengambil bubur yang ada di atas nakas yang mungkin hanya termakan 1 suapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomanceWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...