29.Kelakuan si kembar

15.8K 1.3K 86
                                    

Hai Hai Haiiii

Aku kembaliii. Jangan lupa tekan vote sama komennya ya.... Happy Reading 📖📖.

Ayo dong komennya, masa kemarin dikit yang komen:(

Yuk komen di setiap paragraf nya🦋🦋.

Semakin hari, baby twins tumbuh dengan baik. Kini mereka berdua telah berumur 2 setengah  tahun. Artinya apa?? Ya masa aktif aktif nya. Mereka berdua juga sudah bisa berjalan dan berbicara lumayan jelas.

Naya hari ini sedang membuat disert box, setelah melihat resep dari internet kemarin. Ibu ibu yang satu ini senang sekali jika melakukan hal hal yang berbau makanan.

"Punya aku, ei!!!!!!. " teriakan tersebut datang dari ruang keluarga. Naya tadi menyuruh anak anak nya untuk menemaninya membuat disert, tapi mereka lebih memilih menonton kartun.

"Punya aku!!!!, hwaaaa unda!!!!"

"Engeng, tuu aja nangis." cibir Azzam.
(Cengeng, gitu aja nangis).

Ya salah Azzam juga, adiknya yang daritadi senang memakan biskuit malah di ganggu oleh Azzam.

"Azzam, kamu apain adeknya?!!" teriak Naya dari dapur.

"Tidak unda!! " jawab Azzam dengan berteriak juga. Tiba tiba pintu terbuka, menampakkan ustadz Haidar di sana.

"Ayah!!!" Azzam berusaha berdiri dan menyambut ayahnya yang baru pulang.

"Hai." Ustadz Haidar langsung mengangkat Azzam tinggi tinggi, membuat balita tersebut tertawa kegirangan. Lalu datanglah Naya dengan membawa satu kotak dissert box buatannya tadi.

"Azura, sini sayang cobain dissert buatan bunda." panggil Naya. Mendengar hal itu, Azzam pun merengek minta turun dari gendongan Ayahnya.

"Azzam mau juga!!!!, Ayah, Ayah. Tulunin Azzam!!" ucap Azzam. Setelah turun, Azzam berjalan ke arah Bunda dan adiknya itu.

"Minta!" tanpa permisi, Azzam merebut dissert box dari tangan Azura.

"Eh eh, aduhhh. Bentar bunda ambilin lagi." Naya mengambil 2 dissert box. 1 untuk Azzam, dan 1 lagi untuk ustadz Haidar.

"Azzam makan yang ini, yang itu buat Azura." ucap Naya.

"Othay unda..."

"Mas, cobain nih. Aku tau kamu suka." Naya memberikan dissert box tersebut beserta sendoknya kepada ustadz Haidar.

"Kamu yang bikin?" tanya ustadz Haidar sambil duduk berkumpul bersama anak anaknya.

"Iya, tadi nemu resep." jawab Naya apa adanya.

"Mas, jagain anak anak sebentar. Aku mau mandi terus sholat." ucap Naya yang diangguki oleh ustadz Haidar.

"Azzam, mau kemana?" tanya ustadz Haidar ketika melihat Azzam berdiri dari duduknya.

"Mau minum, Ayah... "Jawab Azzam.

"Ayah ambilin, kamu duduk disini aja." ucap ustadz Haidar.

"Enggak, Azzam harus mandili ata unda." Jawab Azzam lalu melenggang pergi dari sana.

"Athu ikut!!" teriak Azura lalu menyusul kakaknya.

"Unik, kadang akur, kadang bertengkar." gumam ustadz Haidar sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Saat selesai minum, langkah Azzam terhenti ketika melihat mesin cuci di sana.

"Kenapa??" tanya Azura.

"Cini deh, tuu" Azzam menunjuk mesin cuci tersebut.

"Itu apa?, unda biacanya cuci baju dicitu" ucap Azura.

"Aa, coba macuk kedalem! " suruh Azura.

Azzam membuka kaca mesin cuci.

"Bantuin!!" pekik Azzam.

Azura membantu Azzam dengan mendorong bokong anak itu.

"ASTAGHFIRULLAH, kalian ngapain?!!" pekik ustadz Haidar yang baru saja menuju dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ASTAGHFIRULLAH, kalian ngapain?!!" pekik ustadz Haidar yang baru saja menuju dapur.

"Keluar, keluar." Azura menyingkir dari belakang abangnya. Dan ustadz Haidar membantu Azzam keluar dari mesin cuci.

"Ayah, tadi aa yang minta macuk kecitu." adu Azura.

"Aduhh, udah jangan masuk kesitu lagi. Kita main di depan TV aja." ucap ustadz Haidar.

•••🦋•••

Malam harinya, Keluarga kecil tersebut tengah bersantai di halaman belakang. Naya dan ustadz Haidar duduk melihat kedua anak mereka yang bermain dengan ikan ikan disana.

"Naya.. " panggil ustadz Haidar.

"Kenapa, mas?"

"Aku tadi kasihan sama temannya abah. Anak dan menantunya kecelakaan, dan meninggal. Semoga bisa sama sama jodoh dunia akhirat. Aku pengen, nanti kita juga seperti itu. Meninggal bersama, jodoh di dunia dan diakhirat."ucap ustadz Haidar.

"Kalau bisa salah satu dari kita, mengapa harus bersama, mas??" ucap Naya tiba tiba.

"Hah?"Ustadz Haidar kaget dengan jawaban Naya.

"Jika kita meninggal bersama, siapa yang akan menjaga anak anak?. Umi dan abah?? Enggak. Mereka sudah sibuk mengurus pondok sebesar itu dan perusahaan lainnya."

"Kasian anak kita nanti. Lebih baik salah satu dari kita yang lebih dulu kembali ke yang Maha Kuasa, mas."jelas Naya.

Mata mereka berdua berkaca kaca.

"Naya..."

Ustadz Haidar memeluk erat Naya. Mereka berdua menangis.

"Mas, makasih buat semuanya."

"Aku juga makasih buat semuanya, nay... "

"Aa, itu kenapa?" azura menoel pundak Azzam.

"Gak tau, udah diem deh. Liat tuh bambam." Azzam menunjuk ke arah bambam yang sedang bermain dengan kawan kawannya di air.

.
.
.
.

Santai, chapter selanjutnya konflik.

Happy/sad end??

Yakin ga nangis kalau salah satu dari pasangan romantis tersebut pergi??

Konflik ringan/berat??

Yang cape sama kelakuannya si kembar☺💔

Okey jangan lupa vote sama komennya. Babay lop yuuu😘😘😘.

Married With Ustadz Muda[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang