Hai Hai Haiiii
Ketemu lagi kackkkk, hehe up lagu nihhh🥰😍
Harus banyak yang komen smaa vote!!!!😠😠😠😠
Jangan lupa vote sama komennya yuhuuuu
320 vote+50 komen bisa???
Happy Reading onti onti nya Azura
Hahaha, siapkan emosi 👍
Hari ini adalah Naya duduk di teras sambil menghirup udara segar. Kejadian dimana Azura terang terangan membenci dirinya masih membekas di hati. Ya walaupun ustadz Haidar selalu membujuk Naya supaya melupakan kejadian tersebut. Tetapi, orang tua mana sih yang tidak sakit hati jika dibenci anak??
Sedikit menenangkan bagi Naya jika duduk bersantai di teras. Ustadz Haidar tadi menawarkan Naya untuk diantar ke pondok saja, supaya ada yang menemani. Tapi Naya menolak, takut jika merepotkan Umi dan Abah. Sesaat kemudian, Naya mendengar suara Adzan dzuhur. Itu tandanya Azzam dan Azura akan segera pulang. Ya benar saja, tak lama terdengar pagar rumah terbuka dan suara Azzam dan Azura yang terdengar sangat familiar di telinga Naya.
"BUNDA!!! AZZAM DAPET NILAI 100 NIH!!" Azzam berlari menghampiri Naya dan menyalaminya.
"Wahhh, dua jempol deh buat Azzam." Naya tersenyum.
"Azura dapet nilai berapa??" Tanya Naya.
"Zura dapet nilai 75,bun. Nggak belajar dia!!" Jawab Azzam membuat Azura mengerucut kesal.
"Gapapa, yang penting Azura udah berusaha. Iya kan, sayang?"
"Ga usah sok menghibur, dan ga usah sok peduliin zura!" Sembur Azura lalu melenggang pergi masuk ke dalam rumah.
Apa ini?? Perkataan zura yang waktu itu saja masih membekas di hati Naya. Apalagi ditambah yang tadi.
"Bunda, masuk yuk. Azzam tadi beli makanan nih bun." Azzam menuntun Naya masuk ke dalam rumah.
Azura sedang duduk di sofa ruang tamu, melepas dasi seragamnya. Ia menatap tak suka kepada ibu dan saudara kembarnya itu.
"Nyusahin," gumam Azura.
Malam pun tiba, Naya sedang mendengarkan ceramah di TV. Sedangkan ustadz Haidar, Azura, dan Azzam sedang makan malam.
"Ayah, zura nanti mau keluar bentar ya? Sama temen temen." ucap Azura.
"Mau kemana lo?" tanya Azzam.
"Apasih, orang zura izin sama Ayah. Boleh ya, Ayah??" izin Azura sekali lagi.
"Mau kemana, nak. Sudah malam loh ini, gak bisa besok aja perginya?" tanya ustadz Haidar.
"Gak bisa, yah. Zura mau nonton malam ini. Ada film baru." jawab Azura.
"Nonton?? Jangan deh, pasti nanti pulangnya malam. Enggak, ayah nggak izinin kamu!" Sahut ustadz Haidar.
"Ishh, Ayah. Kan nanti zura bisa nginep di rumah temen!" rengek Azura.
"Jangan izinin, yah. Aku aja yang lakikk gak ayah kasih izin." kompor Azzam.
"Besok aja ya, nak. Kalau besok siang Ayah bolehin." Bujuk ustadz Haidar.
"ENGGAK, MAUNYA SEKARANG!!"
"Kenapa teriak teriak sih?? Ga baik teriak teriak di depan makanan!!" Sahut Naya dari ruang keluarga.
"GA USAH IKUT CAMPUR!" Balas Azura dari ruang makan.
PLETAK....
Suara sendok dan garpu ustadz Haidar memecah keributan. Ia mengambil HP Azura yang sedang Azura mainkan tadi dan membawanya ke ruang keluarga dimana Naya berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomanceWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...