Hai Hai haiii
Jangan lupa vote sama komennya
Happy Reading bestiee 😘😘.
"Ustadz, jangan ih. Aw aw aw geliii" sedari tadi naya terus tertawa hingga terguling guling karena kalah bermain games bersama ustadz Haidar. Tadi naya mengajak ustadz Haidar untuk bermain tebak tebakan, yang kalah mendapat hukuman. Eh ternyata naya yang kalah.
"Ampun ustadz, ampunn, hahahaha"
"Huh, huh, huh" naya menghela nafasnya ketika ustadz Haidar berhenti menggelitikinya.
"Ustadz nggak kepondok?" tanya naya.
"Engga, nanti siangan aja" jawab ustadz Haidar.
"Yaudah, aku mau ke warung dulu beli gula sama telor"naya mengambil dompetnya yang berada di atas meja. Jika heran naya dapat uang dari mana, ya dari ustadz Haidar lah. Ustadz Haidar kan jadi CEO di perusahaan nya abah farhan. Selain mempunyai 2 cabang pondok besar, abah farhan juga mempunyai sebuah perusahaan yang sudah ia kelola lebih dari 3 tahun belakangan ini. Selain itu, ustadz Haidar mengajar di pondok milik abah farhan, jadi otomatis juga mendapatkan cuan dari situ. Duhh rezekinya, MasyaAllah. Semoga nular😭👍.
" perlu dianter nggak? "
"Enggak usah, lagian juga biasanya sendiri" jawab naya.
"Yaudah, hati hati jalannya"
"Iya ustadz, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
•••🦋•••
Naya berjalan santai menuju warung yang tempatnya tak begitu jauh dari kompleks perumahan rumahnya.
"Assalamu'alaikum bu ajeng" salam naya menyapa ibu warung.
"Wa'alaikumussalam,eh nduk naya. Mau beli apa nih??" tanya bu ajeng.
"Ini bu, saya mau beli gula nya 2 kilo, sama telurnya 2 kilo juga"
"Siap"
"Bu ajeng, saya mau beli kopi nya dua. Cepet bu saya ada urusan"desak ibu ibu yang tiba-tiba datang. Sebut saja namanya bu lusi, ibu terjulid di area komplek.
"Mbok ya sabar bu, antri antri" tegur bu ajeng.
"Lha saya buru buru, udah cepet bu,kopi 2 doang"
"Nggak bisa, saya masih ngeladenin pesenannya naya" jawab bu ajeng.
"Oalah, baru sadar saya kalo ada naya. Maklum orang jarang keluar rumah, jadinya saya nggak tau deh. Apalagi pakaian nya kayak tertutup banget gitu" cibir bu lusi.
"Dihh, orang bu lusi yang nggak pernah liat saya" ucap naya dalam hati.
"Apaan sih bu, nduk naya itu malah sering bergaul sama orang orang sini. Wong yha dia tinggalnya di perumahan disitu, ya maklum lah sampeyan jarang liat" jawab bu ajeng. Bu ajeng ini ada datang Jawa timurnya, jadi ngomongnya medhok banget.
"Dia juga termasuk ramah bu, tanya aja sama bu RT kalau nggak percaya. Nduk naya juga sering belanja ke bu Laras. Jadi jangan julid dulu bu kalo belum tau buang sebenernya"
"Iya iya, yaudah mana kopinya?"
"Nih nih, muak saya liat muka e ibu. Hutang yang kemarin belum dibayar tah??" sahut bu ajeng.
"Iya iya nanti saya bayar, saya duluan" setelah itu bu lusi pergi begitu saja meninggalkan warung.
"Astaghfirullah, bu lusi emang gitu ya bu?" tanya naya.
"Iya nduk, saya nggak suka banget sama sifatnya dia"
"Assalamu'alaikum, wahh asik nih pada ngobrol" ucap bu RT yang baru saja datang.
"Eh bu RT, Wa'alaikumussalam"
"Wahh ada naya juga"
"Nih nduk belanjaan nya, totalnya 70.000" ucap bu ajeng.
"Ini bu uangnya, makasih ya bu, saya duluan. Assalamu'alaikum, mari bu RT, bu ajeng"
"Iya Wa'alaikumussalam"
Setelah kepergian naya dari warung tersebut.
"Penghuni komplek paling sopan sih menurut saya" ucap bu RT.
"Iya, maklum juga istrinya ustadz kondang bu, mantunya kyai besar" jawab bu ajeng.
"Aishh kenapa jadi ngomongin orang sih, bu saya beli berasnya 4 kilo"
"Siap bu"
•••🦋•••
"Itu ibu ibu nyebelin banget sih, julidnya na'udzubillah" gerutu naya saat membereskan belanjaannya. Ustadz Haidar yang baru keluar kamar terkejut melihat naya menggerutu kesal.
"Kenapa sayang, kok kesel gitu?" tanya ustadz Haidar.
"Itu loh, ibu ibu julid banget. Tadi masa pas di warung julid in aku" adu naya.
"Do'ain aja yang terbaik, jangan menyimpan dendam" ucap ustadz Haidar.
"Ya tapi kan ustadz, kesel aku dengernya. Mana dateng dateng nyolot lagi"
"Saya tau kamu kesel, tapi inget, jangan sampai menyimpan dendam kepada orang lain. Karena itu bisa menjauhkan rezeki, sayang"
"Iya ustadz. Astaghfirullah"
"Yaudah, saya ke pondok dulu" pamit ustadz Haidar.
"Iya ustadz, hati hati"
"Iya, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam, eh ustadz nanti kalo pulang nitip mie tek tek"
"Siap sayang"
Tak lama setelah ustadz Haidar pergi, ada orang yang memencet beli rumah naya.
"Assalamu'alaikum naya" salam Pak RT ketika naya membukakan pintu.
"Eh, Wa'alaikumussalam pak RT. Ada apa ya pak, masuk dulu pak" ucap naya mempersilahkan pak RT masuk.
"Engga ngga usah, ini saya mau ngasih undangan buat kerja bakti besok. Diharapkan suaminya ikut serta ya"pak RT menyerahkan undangan tersebut.
"Iya pak, InsyaAllah nanti akan ikut serta"
"Alhamdulillah, makasih ya. Saya pamit dulu. Masih banyak ini"
"Iya pak, hati hati"
"Iya, saya permisi dulu. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
(*jadi komplek perumahan tempat naya dan ustadz Haidar tinggal dan sekitarnya diurus oleh pak RT dan bu RT yang bertemu naya di warung tadi.)
.
.
.
.
.
Oke segitu dulu. Ada yang udah liat spoiler ini di story ig ku???Okey janganlupa vote sama komennya.
Babay lop yuu 😚😚.
(*hiatus 1 minggu. Saya mau PTS ya ges ya☺💔)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomanceWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...