Hai Hai haiii
Jangan lupa vote sama komennya.
Tinggalkan jejak.
Happy Reading guyssss ❤☺.
Tiba saatnya hari yang ditunggu tunggu oleh naya, yaitu ujian kelulusan. Tak lama lagi ia akan melepas masa SMA nya dan menginjak pendidikan yang lebih tinggi.
Kini naya masih tertidur lelap di atas kasurnya. Ustadz Haidar sudah membangunkan naya dari sebelum shubuh untuk sholat shubuh, tetapi naya menjawab jika ia sedang halangan.
"Naya ayo bangun" ustadz Haidar menepuk pelan kedua pipi naya.
"Naya bangun naya, hari ini kan kamu ujian" kali ini ustadz Haidar menggoyang goyangkan tubuh naya.
"Eughh,bentar ustadz, 5 menit lagi" jawab naya dengan mata yang masih terpejam.
Ustadz Haidar menghela nafas. Ia mengambil es batu dari kulkas. Pas sekali es batu nya sudah tercetak kotak kotak.
"Bismillah, demi kebaikan nggak apa apa lah"ustadz Haidar mengambil satu potong es batu dan meletakkan nya di pipi naya membuat naya langsung membuka lebar matanya.
"Aaa, dinginnn" pekik naya.
"Makanya kalo disuruh bangun itu cepet" sahut ustadz Haidar kembali meletakkan es batu dari tangannya ke dalam cetakan kembali. Dingin gesss.
"Sana mandi, nanti telat" suruh ustadz Haidar.
"Ihh nanti dulu" jawab naya.
"Atau mau dimandiin, hm??" tiba tiba kata kata frontal itu keluar dari mulut ustadz Haidar.
"Ihh, iya iya mandii" naya mendengus kesal lalu pergi menuju kamar mandi.
Setelah siap, naya keluar dari kamarnya dengan menenteng tas yang berisi buku buku.
Hari ini ia tak memasak, karena ustadz Haidar berpuasa. Sedangkan naya juga tak pernah sarapan.
"Ustadz Haidar mana sih, tadi nyuruh buru-buru, sekarang mala ngilang" gumam naya. Seperti biasalah jika seorang perempuan sedang halangan pasti mood nya suka berubah ubah.
"USTADZ HAIDAR!!!!!!! "Suara naya menggelegar di penjuru rumah.
Ustadz Haidar berlari terbirit-birit menuju ke arah suara.
"Naya kenapa teriak??" tanya ustadz Haidar panik.
"Lagian sih ustadz, naya cariin nggak ketemu ketemu. Lagian ustadz kemana sih tadi?" tanya naya.
"Saya tadi di halaman belakang ngasih makan ikan" jelas ustadz Haidar. Beberapa hari yang lalu ustadz Haidar memelihara ikan hias dan membuat kolam kecil di halaman belakang rumahnya.
"Ikan mulu,aku kapan?" naya mendengus kesal.
Cup...
Tiba-tiba ustadz Haidar mengecup pipi naya yang tertutup cadar. Naya yang masih terkejut hanya mengerjapkan matanya polos.
"Saya tunggu di mobil" ucap ustadz Haidar lalu pergi meninggalkan naya yang masih mematung.
Setelah tersadar dari lamunannya, naya segera menyusul ustadz Haidar yang sudah di dalam mobil.
"Bisa aja ustadz bikin salting anak orang" gumam naya.
Setelah memasuki mobil, naya tiba tiba meringis perutnya sakit.
"Nay, kamu sakit??" tanya ustadz Haidar.
"Udah tau pake nanya lagi!" sembur naya.
"Astaghfirullah galak banget" gumam ustadz Haidar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomansaWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...