50.Ekstra Chapter 01

13.3K 1.1K 85
                                    

Nihh ekstra chapter yang pertama

Nih pada bilang mimpi kan, mimpi kan. Jelas jelas itu bukan mimpi woyyy😞☝

Jangan lupa vote sama komennya yaaa

Happy Reading bestieee

Semuanya terduduk lemas di ruang tamu. Azura dan Azzam masih setia menatap foto Ayah dan bundanya.

"Bunda, Ayah. Ayo kembalii" ucap Azzam.

"Bunda sama Ayah sayang kita, kan? Kenapa ninggalin kita?? "

"Kakek gimana? Bunda sama Ayah? " tanya  Azzam.

"Kakek belum dapet info, nak. Kita berdo'a saja dulu." jawab Abah farhan. Umi Anisa masih setia memanjatkan do'a untuk putra dan mantu kesayangannya itu.

"Coba aja, Bunda nggak naik pesawat itu. Pasti nggak akan kayak gini, hikss"

Tak lama kemudian, gerbang rumah seperti terbuka. Dan ada mobil yang berhenti. Pas sekali, pintu rumah tidak ditutup.

"Assalamu'alaikum!! " salam orang dari ambang pintu.

Membeku. Semuanya membeku.

Diambang pintu terdapat Naya dan ustadz Haidar dengan membawa bucket bunga dan 2 hadiah berukuran besar.

"Ayah, b-bunda? "

Naya dan suaminya itu masuk ke dalam rumah.

"Kenapa, kok pada diam?" tanya Naya heran.

"AYAHH, BUNDA!!!" Azzam dan azura berlari berhamburan memeluk keduanya, disusul oleh Abah farhan dan umi Anisa.

"B-bunda sama Ayah gak apa apa kan?kalian baik baik aja kan?"

"Iya baik baik aja. Ini kenapa sih? " tanya ustadz Haidar.

"Haidar, Naya. Ya Allah, alhamdulillah. Kalian masih selamat" umi Anisa memeluk keduanya.

"Ini pada kenapa sih? Kok pada aneh sikapnya?" tanya Naya terheran heran.

"Masuk dulu, nanti kami jelasin" ucap Abah farhan

Kini semuanya berada di ruang keluarga.

"Ayah sama Bunda bukannya naik pesawat Garuda GA114? " tanya Azzam.

"Iya harusnya gitu, itu tuh Ayah kalian lemot nya minta ampun. Tadi harus nyari laptopnya yang hilang. Jadinya Ayah sama Bunda ketinggalan pesawat dan terpaksa harus beli tiket dan naik pesawat yang lain. Makanya Bunda sama Ayah telat pulang" ucap Naya menatap malas suaminya itu. Dan yang ditatap hanya nyengir tak berdosa.

"Ya maaf, sayang" ucap ustadz Haidar.

"Alhamdulillah, nak. Kalian tidak naik pesawat itu" ucap Abah farhan.

"Emangnya kenapa, Abah? " tanya Naya.

"Nak, pesawat yang kalian akan tumpangi sebelumnya, mengalami kecelakaan. Jatuh ke laut" jawab Abah farhan.

"Innalillahi, " gumam Naya.

"Syukurlah kalian nggak jadi menumpangi pesawat itu" sambung umi Anisa. Naya dan ustadz Haidar mengangguk.

"Utututu, anak Bunda jangan nangis lagi. Liat tuh matanya sampai sembam gitu" naya mengusap kedua pipi anak anaknya itu dan mengecupnya.

"Oh iya, ini Ayah sama Bunda ada hadiah buat kalian." ustadz Haidar memberikan 2 bucket bunga dan 2 hadiah yang sudah terbungkus rapi.

"Makasih, Ayah dan Bunda" ucap Azzam dan Azura.

"Oh iya, tadi kita jadi murid paling berprestasi lohh" ucap Azzam memberi tau.

"Wahh, selamat ya. Ayah sama Bunda seneng banget dengernya. Maafin kita ya, nak. Seharusnya tadi kita datang ke acara graduation kalian." ucap Naya.

"Gapapa, bun. Nanti juga masih bisa datang kok. Pas graduation SMA." jawab Azzam.

Semuanya tersenyum teduh. Yang tadinya dipenuhi kesedihan, dan kebahagiaan telah kembali.

•••🐰•••

Malam pun tiba, Abah farhan dan umi Anisa sudah kembali pulang ke pondok. Kini Naya dan ustadz Haidar sedang menonton TV. Tak sengaja Naya menonton acara berita yang menampilkan kecelakaan pesawat tadi.

"Astaghfirullah, separah itu? " gumam Naya.

"Alhamdulillah sayang, kita masih diberi hidup oleh Allah. Mungkin laptop ku hilang tadi adalah suatu pertolongan dari-Nya" ucap ustadz Haidar.

"Iya, mas. Untung aja kita nggak jadi naik pesawat itu. Tapi kasihan loh, korbannya. Pasti keluarga nya sedih banget"

"Iya, sayang. Kita juga harus mendo'akan yang terbaik sebagai sesama manusia. Kesedihan itu sama kayak yang dialami sama keluarga kita tadi. Anak anak sampai sembam gitu matanya. Abah sama umi juga," jawab ustadz Haidar.

"Aws... " Naya meringis tiba tiba.

"Eh, kenapa sayang? " tanya ustadz Haidar panik.

"Ini, mas. Dede nya nendang, hihi" ucap Naya sambil mengelus perut buncit nya.

"Wahh, alhamdulillah, aktif banget kamu." ustadz Haidar mengecup perut istrinya itu.

"Anak kita nanti cewe apa cowok, ya? " tanya Naya.

"Aku sih pengennya cowo, sayang" jawab ustadz Haidar.

"Kalau nanti cewek? "

"Ya gapapa dong, aku tetap seneng baik anak kita cewe maupun cowok" jawabnya.

"Aku beruntung banget, punya suami pengertian kayak kamu, mas" ucap Naya membuat ustadz Haidar salting brutal.

"Ihhh, kamu"

"Dihh, salting. Hahahaha" Naya tertawa bebas.

"Udah ih. Ayo kekamar! " ajak ustadz Haidar.

"Nanti dulu"

"Ih, ayoooo" rengek ustadz Haidar.

"Mau ngapain sihhh, buru buru" tanya Naya.

"Nggak inget pesan umi pas hamil Azzam sama zura dulu? " tanya ustadz Haidar menaikkan sebelah alisnya.

"Naya, kalau hamil udah menginjak 6 bulan itu harus sering sering berhubungan ya, nak. Supaya nanti lahirannya mudah"

Naya yang mengingat hal itu langsung mencari alasan.

"Emm, ah aduhhhh aaaa kaki aku sakit aaaa" Naya berteriak dan tiba tiba memegang kakinya.

"Jangan alasan, nanti juga pas ritual sembuh sendiri. Udah, ayo!! " ustadz Haidar menggendong Naya ala bridal style  dan mematikan TV. Lalu mereka menuju ke kamar.

"Aaakkkk, turunin. Aaaaa tolonggg, aku diculik sama om om!!! " Naya berteriak. Untung saja anak anaknya sudah tertidur lelap.

"Ayo sama om, nanti om kasih apa yang kamu mau!!" Ucap ustadz Haidar seperti om om pedo.

"Sentuh aku om, sentuh"

.
.
.
.

Nah kah iye, makanya jangan nangis nangis dulu yeuuu.

Vote sama komennya jangan lupa ya prennn..

Follow ig@matcha_late24
@nayanikachantika_2

Tiktok:@_queenmatcha_

Babay lop yuuuu, sampai jumpa di next ekstra chapter

Married With Ustadz Muda[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang