26.Sayangnya Naya

13.2K 1.2K 9
                                    

Hai gesss kembali lagi sama aku yang rajin up ini😍😍😍.

Lagi mood makanya up lagi, jangan lupa tekan vote sama komennya ya ges yaaa.

Happy Reading bestiee 😻😻.

"USTADZ JANGAN LEWAT LEWAT MULU!!!" Teriak Naya frustasi. Karena sedari tadi saat Naya mengepel lantai, ustadz Haidar selalu lewat kesana kemari.

"Maaf sayang, lagi ngambilin obat buat bambam. Dia mabok." jawab ustadz Haidar.

"Mabok, emang ikan bisa mabok apa?." tanya Naya.

"Bisa dong, nggak tau itu tadi bambam makan apa bisa sampe mabok gitu." ustadz Haidar kembali menginjakkan kaki di mana Naya sedang mengepel. Oke, kali ini Naya harus memiliki stok kesabaran yang banyak.

Setelah dirasa selesai, Naya mendudukkan dirinya di sofa dan menonton TV.

"Gimana bambam?, sehat?. " tanya Naya ketika ustadz Haidar duduk di sampingnya.

"Udah, alhamdulillah. Bambam keselek, makanya mabok." jawab ustadz Haidar santai.

"Y-ya, oke." ucap Naya pasrah.

Jam kini menunjukkan pukul 16.00 sore. Selepas sholat ashar tadi, Naya merengek ingin dibelikan ayam geprek di tempat biasanya Naya beli waktu SMA dahulu. Setelah sekitar 20 menit perjalanan, akhirnya Naya sampai di tempat tersebut. Lumayan sepi karena masih Ashar, karena mulai ramai dikunjungi pukul 7 malam ke atas.

Naya turun dari mobil bersama ustadz Haidar. Naya berjalan dahulu, karena ustadz Haidar bilang ada telepon tadi.

"Assalamu'alaikum mang uud." salam Naya. Namanya mang udin, tapi Naya biasanya memanggilnya mang uud.

"Wa'alaikumussalam, MasyaAllah Naya ya?" tanya mang uud. Karena mang uud kenal betul dengan suara Naya, tapi karena Naya memakai cadar jadi mang uud bertanya untuk memastikan.

"Iya mang, Naya yang dulu." jawab Naya.

"Aduh neng, mau pesen apa nihh?"

"Ayam geprek nya kayak dulu ya mang, sambel nya banyakin. " jawab Naya.

"Siap neng, duduk dulu atuh." mang uud mempersilahkan Naya duduk.

"Assalamu'alaikum.Mang, sambel nya yang level paling kecil aja." sahut ustadz Haidar yang tiba tiba datang. Mang uud terkejut melihat ustadz Haidar.

"Kamu teh anaknya kyai farhan yang sering masuk TV itu kan. Ulama' besar itu?" tanya mang uud.

"Iya mang, alhamdulillah"

"Atuhh ustadz teh duduk dulu, iya saya buatin yang sambelnya paling ga pedes." jawab mang uud.

"Yah mang, kok gitu sih." ucap Naya.

"Lagi hamil sayang, nggak boleh gitu." jawab ustadz Haidar.

"Iya neng, denger atuh suaminya teh." bela mang uud.

Setelah siap, naya dan ustadz Haidar menuju pulang. Naya tidak ingin makan di tempat, tapi ia ingin makan di rumah saja sambil menonton kartun favorit nya. Ia agak sebal karena ayam geprek yang ia pesan hanya level 1,yang biasanya di pesan dulu adalah level 5.

Sesampainya di rumah, Naya langsung mengambil piring dengan sedikit nasi. Naya menikmati ayam geprek tersebut dengan haqiqi sambil menonton film kartun.

"Suapin dong." ustadz Haidar membuka mulutnya.

"Nih" Naya menyuapi ustadz Haidar.

"Bismillah..."

Married With Ustadz Muda[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang