31.Akhir cinta mereka?

21.3K 1.4K 45
                                    

Dah dah dah, aku ga tahan ama ini konflik. Aku baca ulang kok bikin greget ya, padahal aku yang nulis😭💔.

Gak cuman Naya, aku juga kit heart kalo gini caranya. Yaudah, ikutin alurnya aja dulu.

Okey jangan lupa vote sama komennya ya. Happy Reading bestiiii📖📖.

Baik, kini ustadz belum menyerah. Setelah sempat berhenti di musholla untuk sholat, kini ia melanjutkan pencariannya. Tujuan utama nya hanya satu, rumah Naya yang lama alias rumah Paman Adi.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam" tante Lala membukakan pintu rumah. Ia terkejut mengapa ustadz Haidar kesini dan bagaimana ia tau jika Naya ada di sini.

"S-saya mau cari Naya. Saya sudah berbuat yang tak semestinya." ucap ustadz Haidar. Tante Lala tersenyum. Ia mempersilahkan ustadz Haidar untuk masuk.

"Naya ada di kamarnya. Kesanalah,selesaikan masalah kalian dengan sebaik baiknya." ucap tante Lala. Ustadz Haidar pergi ke kamar Naya, terlihat Naya sedang tidur dengan mata yang sembam akibat menangis.

Ustadz Haidar mendekati ranjang Naya. Mengusap pelan pipi Naya.

"Maafin aku, gara-gara aku jadi gini. " ucap ustadz Haidar seliruh mungkin. Naya merasa seperti ada sentuhan yang menyentuh pipinya. Ia mengerjapkan matanya pelan.

"Sayang, pulang ya... Aku jelasin di rumah. " ucap ustadz Haidar. Naya yang baru saja bangun tentu terkejut karena tiba-tiba ustadz Haidar ada di hadapannya.

"Ngapain kesini!!!" Teriak Naya. Untung saja kamarnya ini kedap suara, jadi tidak akan kedengaran dari luar.

"S-sayang, aku bisa jelas-"

"PERGI KAMU!!! AKU NGGAK MAU LIAT MUKA KAMU!!!" Naya semakin histeris tak karuan dengan cucuran air mata. Dibayangkan bayangnya masih ada ustadz Haidar dengan wanita bercadar itu, entah siapa.

Naya berdiri menghadap ke ustadz Haidar.

"Kamu tau, apa yang udah kamu lakuin??" tanya Naya yang sepertinya sudah tak sanggup berteriak.

"Aku bisa jelasin, tadi kita nggak sengaja ketemu di cafe. Aku rencananya mau ketemu sama temen temen aku. Terus-"

"TAPI KENAPA KAMU HARUS BOHONG, MAS??!!!!, " Bentak Naya."Sakit hati aku.."Lanjutnya.

"Oh, atau jangan jangan kamu sering begini?" tanya Naya.

"Astaghfirullah, Naya."

Ustadz Haidar meraih kedua tangan Naya, namun Naya segera menghempaskan nya.

"Jangan sentuh aku, tangan kamu udah di sentuh sama wanita lain yang bukan mahram kamu!!!"

"Sayang...."

"Aku mau, kita berpisah. " ucap Naya tiba-tiba.

"Hah, a-apa??! "

"AKU MAU KITA BERPISAH, MAS. SAKIT HATI AKU LIHAT KAMU BERDUAAN DENGAN WANITA LAIN. INI YANG DISEBUT SEBAGAI USTADZ. USTADZ HAIDAR YANG KATANYA TIDAK TERSENTUH MALAH BERDUAAN DENGAN YANG BUKAN MAHRAM NYA!!!AKU MAU KITA CERAI!!!!!" Teriak Naya seperti kehilangan kewarasannya.

Plakkkk.....

Suara tamparan mendarat mulus di pipi Naya.

"Jangan membahas tentang perceraian jika kamu belum tau yang sebenarnya!!!" bentak ustadz Haidar. Ustadz Haidar menatap telapak tangan nya yang digunakan untuk menampar Naya.

"K-kamu nampar aku?" tanya Naya tak percaya.

"Kamu nampar aku, mas?"

"Maaf sayang," ustadz Haidar memeluk Naya. Walaupun Naya memberontak, tapi Naya berasa nyaman di pelukan itu.

Married With Ustadz Muda[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang