Hai Hai Haii
Ketemu lagi sama akuu, hihihi.
Jangan lupa tekan vote sama komennya.
Bosen nggak sama cerita ini??, duhh kemarin nemu vt di fyp kesel banget. Katanya alur cerita WP jaman sekarang alur nya gampang di tebak. Kan aku juga yang masih junior jadi agak tersinggung, tapi gapapa🤓.
Oke, kalo gitu akan ku buat kalian overthinking supaya gak bisa nebak alur selanjutnya 😠😠. Hihi engga deng canda.
Happy Reading bestiee 😻😻.
Seorang lelaki kini sedang berjuang antara hidup dan mati di ruang IGD. Kecelakaan parah telah terjadi kepadanya. Tak terduga, ustadz Haidar mengalami kecelakaan tragis saat melintas di jalan tol.
"Ustadz, jangan pergi hikssss..., Nanti aku sama siapaa" Naya menangis di pelukan umi anisa.
"Sabar sayang, singkirkan fikiran buruk mu."
"Naya sabar ya, kita doa sama sama" Rere menggenggam tangan naya yang terasa dingin.
"Hiks... Abah, kok ustadz Haidar bisa kecelakaan tragis gitu?" tanya naya.
"Jalan tol licin nak, Haidar gagal mengendalikan mobil dan banting setir, akhirnya menabrak pembatas tol." jelas abah farhan.
"Hikss... Ustadz... "
Semua keluarga menangis, mendoakan yang terbaik untuk ustadz Haidar yang sedang berjuang antara hidup dan mati di dalam ruangan tersebut.
Ceklek.
Pintu IGD terbuka. "Dengan keluarga pasien?" tanya sang dokter.
"Iya dok, kami keluarganya" jawab abah farhan.
"Maaf Pak, bu, mbak. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain. Nyawa pasien tidak bisa diselamatkan."
Deg....
Semuanya diam membisu.
"Enggak, dokter pasti boong kan?. PERIKSA SEKALI LAGI DOKTER!!!" naya menggoyang goyangkan tubuh dokter tersebut.
"Luka nya sangat parah, pasien juga kehilangan banyak sekali darah. Dan kepalanya yang terbentur benda cukup keras membuat pembuluh nya pecah dan nyawa pasien tidak bisa diselamatkan."
"Innalillahi wainnailaihi roji'un"
"ENGGAK GAMUNGKIN!!!"
Naya berlari menerobos masuk ke dalam ruang IGD. "Naya!!" Umi anisa dan Rere menyusul Naya. Di dalam IGD,ia melihat ustadz Haidar sudah tertutup kain berwarna putih. Naya membuka menutup tersebut. Tangisan histeris dari dirinya ketika melihat wajah pucat ustadz Haidar dengan luka luka di wajahnya.
"Kenapa secepat ini, KENAPA!!!, USTADZ HAIDAR BANGUN!!" naya menangis, dirinya memeluk jenazah ustadz Haidar.
"Kata ustadz kita bakal sama sama, kenapa ustadz pergi duluan?, bahkan sebelum anak kita lahir!!!"
"Ustadz janji, kalau kita bakal hidup dan mati bersama, kenapa ustadz ingkari janji itu. Ustadz bangun!!"
"Kasihan anak kita, nggak bisa liat abi nya.. "
Rere memegang kedua pundak naya.
"Naya, ikhlaskan. Jangan siksa diri kamu"
"Ustadz, hiksss... Kenapa secepat ini Tuhan. Kenapa!!!!"
"Maaf dengan keluarga pasien boleh menunggu di luar dulu, kami akan memproses lebih lanjut supaya jenazah bisa dipulangkan ke rumah" ucap suster yang tiba tiba datang.
"Haidar, maafkan abah nak. Jika saja abah tidak meminta mu untuk keluar kota kemarin" abah farhan menyesali perbuatannya.
"Abah, ini sudah takdir. Jangan salahkan diri abah" ucap umi anisa.
"Tapi, abah merasa bersalah"
"Abah, ikhlaskan. Allah SWT telah mengatur rezeki, hidup, dan mati sebelum kita dilahirkan ke dunia"
"Iya umi"
•••🦋•••
Rumah ustadz Haidar kini telah ramai dengan para tamu yang berta'ziah. Kebanyakan yang datang adalah teman dekat abah farhan dan se jajarannya. Suasana kini diselimuti kesedihan dan air mata. Banyak santri pondok yang merasa kehilangan ustadz Haidar. Satu satunya ustadz favorit baik untuk santriwan maupun santriwati.
Sudah saatnya ustadz Haidar meninggalkan dunia ini. Jenazah ustadz Haidar sudah akan dimasukkan ke Liang lahat. Banyak, bahkan banyak sekali para kyai bahkan santri santri dari pondok al amin ikut mengantarkan ustadz Haidar ke tempat peristirahatan terakhir. Tangisan tangisan muncul dari beberapa orang disana.
Teman teman ustadz Haidar turun ke Liang lahat untuk membantu proses pemakaman. Setelah di adzani, kini jenazah siap ditimbun dengan tanah.
"Jangan, enggak jangannn" naya terus menangis dalam dekapan umi anisa. Jika saja umi anisa tidak mengendalikan diri naya, pasti naya saat ini sudah mengubrak abrik tanah tersebut. Banyak yang prihatin dengan naya saat ini. Waktu melahirkan sudah dekat, malah ditinggal pergi oleh suaminya.
"Kenapa ini terjadi, kenapa??" ucapan naya lirih.
"Naya pengen nyusul ustadz Haidar" ucapan naya ngawur.
"Ustadz jangan pergi..."
"USTADZ!!!!"
Keringat basah bercucuran dari pelipis naya, badannya dingin seperti es.
"ASTAGHFIRULLAH, kenapa sayang?" ustadz Haidar yang tadinya tidur langsung membuka matanya ketika naya berteriak.
"Hiksss... Jangan tinggalin aku ustadz, jangan.." naya memeluk ustadz Haidar.
"Siapa yang ninggalin kamu, saya kan dari tadi tidur?" ustadz Haidar terheran heran.
"Pasti kamu mimpi buruk ya?" naya mengangguk pelan.
"Iya hikss... Aku mimpi kalo ustadz udah, huaaaaa ustadz" naya memperkencang tangisannya.
"Udah sayang, ssttttt. Mending sekarang doa sebelum tidur, terus bobo lagi" ucapan ustadz Haidar.
"Ustadz, besok jangan keluar kota ya. Firasat aku nggak enak" ucapan naya.
"Bentar, saya tanya abah dulu"
Ustadz Haidar memencet nomor abah farhan.
"Halo abah, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam nak, ada apa tengah malem gini telepon?"
"Abah, Haidar nggak bisa deh kalo keluar kota besok"
"Iya kak, abah tau. Ini abah mau hubungin kamu besok, eh tau tau nya udah nolak aja. Tadi abah dimarahin umi mu. Katanya kamu kan lagi jagain naya yang lagu hamil tua."
"Iya abah"
"Yasudah, tutup dulu telepon nya. Udah malem, abah ngantuk. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
"Gimana?" tanya naya.
"Kaya abah gapapa sayangkuu, abah bakalan cari perwakilan yang lain" ustadz Haidar mencium pipi naya.
"Udah ah, ayo tidur, udah malem"
"Iya."
Yahahhaha ketipuuuu..
Yang udah liat spoiler ini di story IG ku pasti pada ovt, hihihi.
Jangan lupa tekan vote sama komennya. Yuk jangan jadi silent readers 🔇.
Follow IG:@matcha_late24 supaya tau kabar baik dari naya dan ustadz Haidar 🥰🥰.
Bahaya, muachhh🤓.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomanceWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...