Hai Hai Haii
Kembali lagi gessss.
Jangan lupa tekan vote sama komennya ya, yuk bisa ayuk jangan jadi silent readers😚.
Karena kemarin banyak yang komen, jadi aku up cepet. Nggak komen?? Konfliknya aku berat in🤓💔
Monggo disiapkan dulu emosi nya, karena aku lagian main main sama konflik. Hahahaha.
Jangan bosen bosen ya sama cerita ini, love you guyss. Happy Reading bestiee 🖤🖤.
.
.
.Naya kembali menuju kamarnya dan berusaha keras mengusap air mata yang terus keluar. Saat memasuki kamar, naya terkejut. Bukannya umi Anisa yang di sana tetapi ustadz Haidar yang sedang duduk bersender di tepi ranjang.
Naya menaruh tas nya di nakas dan melepas cadar yang ia gunakan. Disisi lain, ustadz Haidar merasa sedikit aneh dengan sikap naya. Tumben sekali istrinya itu tidak mengoceh.
"Naya..." panggil ustadz Haidar pelan.
"I-iya ustadz?" jawab naya masih dengan melakukan aktivasinya.
"Sini dulu, saya mau tanya sesuatu." ustadz Haidar menepuk tempat di sebelah nya. Naya naik ke atas kasur, tepatnya di samping ustadz Haidar.
"Kamu kenapa, sayang?" tanya ustadz Haidar. Naya menunduk sambil menahan tangisannya.
"Gapapa, aku cuman kecapean" jawab naya berdusta.
"Kalau suami nanya itu,tatap matanya" ucap ustadz Haidar. Naya menatap mata ustadz Haidar. Tak lama kemudian isakan tangis mulai terdengar.
"Hikss... Hikss...."
"Kamu kenapa nangis, ada masalah??" ustadz Haidar mengelus pucuk kepala naya dengan penuh kasih sayang.
"Ustadz, jangan tinggalin aku. Hikssss.... Nanti aku sama siapa??" naya mulai memperkeras tangisannya.
"Astaghfirullah, siapa yang mau ninggalin kamu?, saya akan terus sama kamu, nay" ustadz Haidar memeluk istri kecilnya.
"Aku nggak bisa ngebayangin kalau nanti ada yang menggantikan posisi kamu sebagai istriku satu satunya" ucap ustadz Haidar dalam hati.
"Udah, udah. Sekarang kamu bobo gih, katanya tadi capek" ucap ustadz Haidar.
"Hiksss... Iya"
•••🦋•••
Pagi harinya, kini semua telah selesai sarapan dan kembali kepada aktivitas masing masing. Ustadz Haidar mengajar di kelas, sedangkan abah farhan pergi ke kantor untuk mengurus sesuatu. Kini naya sedang mencuci piring dan umi anisa menyapu lantai. Mengapa umi anisa tidak menyewa ART?? Karena selagi umi anisa sanggup membereskannya, akan tetap dilakukannya sendiri.
"Naya, nanti bantuin umi masak ya. Ada tamu yang akan datang" ucap umi anisa.
"Iya umi, nanti naya pasti bantuin." jawab naya.
"Umi, balesan istri jika dipoligami itu apa?" tanya naya tiba tiba.
"Kenapa kamu tiba tiba nanya gitu, sayang?"
"Astaghfirullah, jangan jangan naya tau soal itu" lanjut umi anisa dalam hati."Tadi malem naya ada baca wattpad, umi. Genre islami gitu" jawab naya berbohong.
"Syukurlah"batin umi anisa
"Oh, balasan istri yang dipoligami itu syurga nak. Tapi tidak menjamin" jawab umi anisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ustadz Muda[End]
RomanceWARNING!!! CERITA BELUM DI REVISI!!!JADI MAAF JIKA ADA TYPO PENULISAN MAUPUN TANDA BACA!!!(Romansa-spiritual) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Beberapa bagian di privat. Follow dulu baru bisa bacaa😗 "Harus salah satu dari kita yang meninggal dahulu...