34. ANDRO : TINGGAL BEREMPAT

1K 165 19
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Andro membayar tiga kotak martabak manis yang ia beli di tempat langganan. Andro berencana ingin menghabiskan malam minggu bersama anak-anak angkatnya di rumah singgah. Saat Andro keluar ingin keluar dari kedai itu, ia mendengar seseorang menyebut nama Vioner. Andro menghentikan langkahnya dan menoleh pada tiga pria yang duduk berhadapan di meja dekat jendela.

"Semua gara-gara Vioner. Tuh anak yang buat Jirham labil sekarang. Lo liat sendiri 'kan, sejak kejadian itu Jirham kek males kumpul bareng kita?"

"Cupu banget. Jahat cuma setengah. Kampret."

"Kayak gitu dijadiin wakil ketua, nggak cocok."

"Jirham salah satu anggota terkuat bagi gue. Jadi kita nggak bisa lepas dia gitu aja. Perlu adanya bumbu-bumbu menyesatkan biar Jirham dendam lagi sama tuh anak."

"Gue setuju. Ck, nggak level banget Jirham cupu."

"Oke. Nanti hubungun Jirham ajak nongkrong di tempat biasa."

"Yoi."

Andro melangkah pergi dari sana usai geram mendengarkan percakapan itu. Andro memasuki mobil dan Bima menjalankan mobilnya.

Andro termenung, masih memikirkan hal tadi. Andro kini tahu dalang pengeroyokan Vioner tempo lalu.

Sesuai dugaanku, Jirham orang yang terlibat. Walau dia bukan pelakunya.

***

Fiko mengendarai motornya memasuki halaman rumah singgah. Di belakangnya ada Vioner yang mengenakan pakaian tebal. Udara masih sangat dingin karena hujan yang hampir 4 jam mengguyur bumi.

"Fiko, saya nggak bisa lama. Nanti papa marah," ucap Vioner.

"Santai aja. Lo masih ingat 'kan apa yang gue bilang? Berhenti takut dan bersikap biasa aja. Lo udah biasa sakit juga 'kan? Ya udah, terima aja konsekuensinya. Kalau keterlaluan, gue pasti datang. Ayo masuk! Dingin banget."

Vioner mengikuti langkah Fiko memasuki rumah. Tak sengaja Jirham baru keluar dari kamarnya mengambil charger ponselnya. Jirham menatap Vioner sejenak, sebelum melanjutkan langkahnya. Fiko menoleh pada Vioner sambil menunjuk Jirham yang berjalan ke arah sofa.

"Lo juga perlu jelasin masalah dia ke gue."

"Ya."

Tiit!

Suara klakson mobil terdengar dari arah luar. Tiba-tiba Juna menerobos Vioner dan Fiko yang tadinya sama-sama menoleh ke arah pintu.

"Minggir gue mau lewat! Martabak datang!"

Fiko terkekeh sebentar.

BROTHER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang