49. SEPTIANA BERCERITA

904 159 32
                                    

Foto by Obian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto by Obian

•••

Obian memasuki sebuah kedai kopi. Matanya menelisik mencari seseorang yang ingin ia temui. Di sudut kedai tepatnya meja nomor 5 ada seorang wanita yang duduk seorang diri. Obian pun berjalan menghampirinya.

"Halo, Tante Ana. Udah lama nunggu?"

"Enggak kok, Obi. Baru sekitar 10 menit doang," sahut wanita tersebut yang tak lain adalah Septiana.

Pesanan yang Septiana pesan sebelumnya sudah datang. Obian mulai mengetikkan sesuatu di ponselnya. Lalu menyimpan ponselnya kembali.

"Tumben kamu ngajak Tante ketemuan. Ada apa? Masalah Sugi, ya?" tanya Septiana.

"Iya, Tan. Belakangan ini Bang Sugi sering curhat sama saya. Katanya bingung apakah baiknya dia beritahu Tante adiknya yang mana atau enggak."

"K-kamu tahu yang mana adiknya Sugi?" tanya Septiana antusias.

"Saya sih tau. Tapi—"

"Tante mohon kasih tau Tante, Obian. Tante mohon," ucap Septiana penuh pengharapan.

"Saya bisa kasih tau Tante, asalkan Tante mau turuti apa mau saya," sahut Obian tersenyum penuh arti.

Septiana menghela napas jengah. Ia menebak apa yang Obian inginkan.

"Jadi kamu mau malak Tante?"

"Ya nggaklah. Siapa juga mau malak. Tante, saya emang dulunya tukang palak orang. Tapi sekarang enggak. Saya punya kehidupan baru dengan kepribadian baru pula," sahut Obian tak terima.

"Oke-oke maafin. Sekarang kamu sebutin apa syaratnya? Apa aja Tante lakuin asal kamu mau kasih tau Tante siapa adiknya Sugi."

"Oke. Saya mau Tante ngobrol sama seseorang. Tante harus bersikap baik sama dia dan ladenin dia sampai selesai. Setelah itu, saya bakal kasih tau siapa anak bungsu Tante Ana," ujar Obian tersenyum puas.

"Siapa?"

"Tante tunggu di sini. Saya mau ke toilet dulu. Ntar juga orangnya datang." Obian beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu nggak lagi ngerjain Tante kan, Obi?"

"Nggak Tan," sahut Obian sudah melangkah pergi.

Septiana menelisik sesekali ingin tahu siapa seseorang yang ingin menemuinya. Tiba-tiba dari arah belakang muncul seorang pemuda yang perlahan duduk di hadapan Septiana. Tentu saja membuat Septiana terkejut bukan main. Orang yang ingin menemuinya adalah Vioner.

"Vi-Vioner ... k-kamu kok di sini?" tanya Septiana mencoba tersenyum.

"Vio yang mau ketemu sama Tante Ana," sahut Vioner.

"Kamu? E-emang mau ngapain?" tanya Septiana. Ia mulai gugup, perasaannya sudah tak enak begitu mendengar ada seseorang yang ingin menemuinya.

"Tentang papa."

BROTHER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang