╰☆◈ dua puluh satu ◈☆╮

105 18 0
                                    


Bella hanya diam sambil menggeser-geser layar ponselnya yang hanya menampilkan wallpaper. Iya, dirinya segabut itu sekarang.

Nathan duduk di motornya yang berada tepat di depan Bella. Mereka berdua masih berada di tempat kumpul, alias base camp bahasa kerennya.

Nathan yang meminta Bella untuk tinggal di sana sebentar. Ia ingin mendengar jawaban cewek itu tentang pertanyaannya kemarin.

"Bel, gimana?"

Bella mendongak sebentar, kemudian menyimpan ponselnya ke saku seragam. Ia berganti menatap kearah Nathan penuh -berusaha untuk menghargai cowok itu.

"Gue belum dapet jawaban, Nat."

"Lo masih mikirin apalagi sih, Bel?!"

Bella menghela nafas kasar, "Banyak, Nat. Banyak yang harus gue pertimbangin, termasuk soal gimana jadinya kalo nanti kita pacaran. Apa persahabatan kita bersepuluh bakalan tetap kaya gini?! Sekarang aja, gue udah bisa ngerasain kalo kita udah agak renggang."

"Tapi lo suka sama gue kan, Bel?"

Bella bingung.

"Gue ga bisa paksain gitu aja, Nathan."

Nathan menyipitkan matanya. Ia berusaha menyelidiki lebih jauh dibalik sikap Bella yang terlalu bertele-tele.

"Apa jangan-jangan lo lagi jaga perasaan Yuda?!"

Cewek itu semakin bingung. "Yuda?!"

Nathan mengangguk.

"Nat, gue bisa deket sama lo, tapi kalo soal pacaran ga dulu. Gue butuh waktu buat mikir. Plis, stop kejar-kejar gue soal ngasih jawaban."

Nathan sadar, mungkin saat ini dirinya terkesan terlalu mengejar Bella. Tapi, memang benar bahwa Nathan seingin itu untuk bersama dengannya.

Pernah merasakan jatuh cinta sampai rasanya di otakmu hanya ada satu perkara yaitu 'bersama' dengannya? Kira-kira seperti itulah yang dirasakan oleh Nathan sekarang. Ia sedang begitu menginginkan Bella.

Tanpa sadar, sikap Nathan yang seperti ini malah membuat Bella risih.

"Gue cuma takut keduluan sama orang lain, Bel."

"Ga ada, Nat. Buktinya, sampe sekarang gue masih sendiri."

"Bukan ga ada. Emang karena dia tau kalo gue suka sama lo, makanya dia ga bilang."

Mungkin, bagi sebagian orang Bella adalah sosok yang jahat karena terlihat menyakiti Yuda dan memilih Nathan yang 'lebih' ketimbang Yuda. Namun, sebenarnya tidak begitu.

Bella sendiri juga tertekan. Ia selalu dikejar-kejar oleh Nathan untuk memberi kepastian --yang padahal Bella sedang tidak siap untuk menjalin hubungan kembali. Dengan masa lalunya saja ia belum selesai.

Soal Yuda, Bella tidak berniat untuk menyakiti; melainkan mencoba meminta cowok itu untuk memberikan solusi tentang permasalahannya.

"Eum, Nat, bukan gue ga suka sama lo, tapi bisa ga kalo semisal kita kaya gini aja dulu," pinta Bella dengan sangat. Ia sedang tidak ingin membubarkan tongkrongan sekarang.

"Gue tunggu sampe lo ngasih jawaban, Bel. Tapi, satu yang perlu lo tau, gue sayang banget sama lo. Bahkan, saking sayangnya gue sampe ga mau kalau lo jadi milik orang lain."

Bella menatap Nathan pandangan berbeda. Biasanya, ia menatap Nathan sebagai sosok yang keren. Untuk kali ini, Bella menatapnya sebagai sosok yang entahlah.

Cewek itu hanya membatin saja bahwa apa yang diinginkan Nathan bukanlah rasa sayang, melainkan 'obsesi'. Bella tahu itu; ia pernah menjalin hubungan dengan orang yang terobsesi dengannya, bukan benar-benar tulus mencintainya.

relationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang