╰☆◈ enam belas ◈☆╮

102 18 0
                                    


Ini adalah hari kedua Naya mendapat tugas dari Rama untuk menuliskan pekerjaan rumahnya. Dan selama itu pula Naya hanya berkutat di depan meja belajar ditemani camilan juga es boba.

Iya, itu temannya.

Kepyoh Squad juga tidak ada rencana atau kabar-kabar ingin berkumpul. Sepertinya, mereka sedang sibuk akhir-akhir ini; mengingat kegiatan sekolah sudah mulai kembali seperti semula.

Kurang satu kalimat lagi Naya selesai mengerjakan tugas milik Rama. Capek juga ternyata. Ini tidak semudah yang Naya pikir.

Tapi, tak apa. Demi boba seminggu.

Satu lagi yang perlu diketahui, Rama tidak hanya membayar dengan membelikan boba. Yang Naya tidak tahu yaitu; Rama juga akan membelikan paket data.

Serius, ini mah menyenangkan sekali bagi Naya. Meskipun di rumahnya memakai Wi-Fi, tetap saja ia membutuhkan yang namanya paket data.

"Akhirnya selesai juga," ujar Naya sambil meregangkan otot-otot tubuhnya. "Telfon Rama ah. Laporan dulu sama pak bos, haha!"

Naya mencari kontak Rama di ponselnya. Nama cowok itu berada di daftar urutan teratas. Karena, ya memang Rama yang sering dihubungi oleh Naya akhir-akhir ini.

Tenang saja, tak usah salah paham. Ini terjadi hanya karena urusan bisnis.

"Halo," ucap Naya.

"Udah, Nay?!"

Naya menghembuskan nafas kesal, "Udah. Beres semuanya."

"Good job, Naya. Seneng gue berbisnis sama lo."

"Hehe, iya gue juga seneng," jawab Naya dengan nada mengejek. "Tangan gue rasanya hampir mau patah anjrit."

"Ga papa lah, boba seminggu ditambah paket data loh."

Rama sialan. Selalu saja kunci utamanya mengiming-imingi hal-hal semacam ini. Kan Naya jadi tergiur.

Sebenarnya, Naya sama saja hanya dibayar paket data. Sebab, dibelikan boba selama seminggu full itu ia gunakan untuk menemani mengerjakan tugas dari Rama.

"Ah elo mah," rengek Naya. "Mau lo ambil kapan bukunya?"

"Ntar malem gue ambil ya. Lo di rumah aja, ga usah kemana-mana. Inget, jangan sampai ada orang lain yang tau!"

"IYA IYA. BACOT AMAT LU DUGONG!"

Senang kerjasama sama lo, Naya.”

Naya segera memutuskan panggilan telepon. Ia hanya perlu untuk mengabari itu saja. Tugasnya ketika selesai mengerjakan yaitu laporan kepada Rama.

ribet ya. emang, haha.

Cewek itu menghempaskan tubuh rampingnya ke kasur. Enak sekali rasanya. Tubuh Naya seakan ingin copot.

Ia berkhayal ingin tidur selama seharian penuh. Sepertinya menyenangkan sekali.

Baru saja ingin memejamkan mata; pintu kamar Naya dibuka secara tidak santai. Begitu Naya menengoknya muncullah wajah Arga dengan songong.

"Ah, sianjing ngapain kesini elah?!" umpat Naya. Baginya, kedatangan Arga sekarang ini begitu mengganggu. Memang Arga juga selalu mengganggu sih menurutnya.

Naya kembali menelungkupkan badannya. Ia malas meladeni Arga. Rese terus anaknya.

"Didatengin bukannya disambut malah cuekin lo. Ayo bangun!" Arga menarik kaki Naya supaya tidak tiduran lagi.

"Lo itu ganggu gue tau ga. Cape ah gue. Lagian mau apa sih lo pake dateng segala?!"

Arga menghembuskan nafas lelah, "Lah, gue kan juga biasanya main ke rumah."

relationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang