╰☆◈ lima belas ◈☆╮

112 20 0
                                    

Kepyoh Squad

Nathan
ppp punten
sepi bener kek gaada orang

Bella
kawand, keluarlah kalian

Beberapa menit belum ada balasan. Entah, mungkin sedang sibuk di kantin. Namanya juga beda sekolah, jadi mereka tidak tahu apa yang dilakukan sekarang oleh masing-masing anak.

Rama
gua lg makan soto
jgn ganggu, ajg

Lian
astgfrlh ketikannya

Arga
baru kali ini istighfar disingkat

Denis
Biar nnt pas masuk surga jg disingkat wkwk

Naya
apsih, gw lg rapat osis jir
geter mulu nih hp

Rama
silent goblok
teknologi maju, manusianya masih kampungan aja

Yuda
kampungan wuu

Jenar
yuda sekali komen ngatain ya 😌

Bella
h3h3, biasanya lo yg plg rame yud
k

ok sekarang ga lg

Denis
suhu kita lg ga baik baik aja
hibur guys

Rama
ini sakit hatinya sulit disembuhin

Naya
jgn gibah dl
gw blom selese rapat 😩
5 mnit lg gw ikut nimbrung

Arga
alah, makanya gosah ikut gituan

Rama
iya wuu
buang buang waktu aja

Cila
dahla, naya tinggalin aja
keburu gaasik nih kalo ntar ntar

Naya masih sibuk memantau pesan yang masuk dari grupnya. Ia memang sedang rapat OSIS sekarang. Dan sialnya, ia harus menyembunyikan ponsel di bawah meja.

Aturannya, kalau sedang rapat dilarang bermain ponsel. Jika ketahuan, akan dikenakan denda.

Ini tinggal pintar-pintarnya Naya saja dalam bersembunyi. Tapi, Naya memang dapat dikatakan pintar jika menyangkut hal-hal melanggar aturan seperti ini.

Sebab, kalau sedang jam pelajaran ia juga sering begini. Hehe, dan beruntungnya ia tidak pernah ketahuan.

"Sstt!" seseorang di samping Naya --Alden-- menyenggol lengan gadis itu yang membuatnya langsung tersentak.

Naya kaget setengah mati dan hampir saja melemparkan ponselnya. Untungnya, ia masih bisa mengendalikan diri.

Reflek Naya menggeplak lengan Alden. Cowok itu meringis sambil meledeki Naya.

Asal kalian tahu saja, di organisasi Alden sama bejatnya dengan Naya. Alias sering melanggar aturan.

"Gue laporin loh ntar!" ancamnya.

"Lo pikir lo ga pernah kaya gini? Gue balik juga ntar aib lo," ancam Naya balik.

"Dengerin dulu noh! Bentar lagi juga selesai."

Terpaksa Naya menyimpan ponselnya terlebih dahulu. Bahaya juga kalau semisal ketahuan. Uang sakunya sepuluh ribu akan raib begitu saja.

"Btw, udah sampai tahap mana lo sama kak Zean?" tanya Alden dengan berbisik.

Naya melebarkan matanya. Darimana Alden tahu soal hal ini?

Oke, Alden dan Zean adalah teman satu tongkrongan. Tapi, sepertinya kedekatan antara keduanya belum sampai sejauh ini untuk diketahui. Orang-orang hanya mengira keduanya sebagai adik kelas dan kakak kelas; tidak lebih.

relationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang