╰☆◈ lima ◈☆╮

312 39 2
                                    


Hal yang biasa bagi hidup Cila yaitu kedatangan Yuda yang sering tiba-tiba ke rumahnya. Cowok itu juga seenaknya sendiri keluar-masuk kamarnya. Tak ada akhlak.

Bagi keluarga Cila, mereka juga sudah biasa melihat Yuda seperti itu. Apalagi, keduanya memang berteman juga.

"Cil, nyalain musik!" suruh Yuda.

Cila yang tidur tengkurap di kasurnya menghela nafas lelah. Bertamu seenaknya, masih menyuruh-nyuruh pula. Emang rumah Cila hotel?!

"Lo sendiri aja elah, males gue."

Posisi keduanya saat ini berada di kamar Cila. Berdua. Tapi tenang saja, pintunya dibuka lebar kok. Mereka juga masih berfikir, tak mau menimbulkan fitnah.

"Sekalian lah, kan lo yang punya kamar."

Dengan berat hati Cila menuruti apa perintah Yuda. Ia menyalakan musik dengan menyambungkannya pada sound. Serius, ini kenapa tidak Yuda saja yang bernyanyi sambil memainkan gitar, daripada harus mendengarkan musik lewat sound.

"Lo ga ada niat mau curhat sama gue?" pancing Cila.

"Curhat apaan?! Ga ada yang mau dicurhatin juga."

"Lo kalo sama gue mah gitu, Yud. Ga asik lo!"

"Cil, kalo orang ga mau membagi rahasianya sama lo, udah lo ga usah riweh cari tau. Mungkin aja itu orang ga percaya sama lo. Lagian, nih ya, gue bingung sama cewek-cewek, seneng banget nyari tau hal-hal yang bikin pusing."

Sudah. Kalau Yuda berbicara, lebih baik diam saja. Daripada ujung-ujungnya malah makan hati. Jadi, Cila memutuskan untuk bermain ponsel saja.

Ia sengaja mendiamkan Yuda.

Cowok bertubuh mungil itu masih mendengarkan musik sambil sesekali bibirnya ikut bernyanyi. Ia melirik kearah Cila sekilas yang diam saja sambil memandangi beberapa foto dari idol kpop kesukaannya.

"Marah nih sama gue gara-gara gue bilang tadi?" Yuda mengacak rambut Cila.

"Apaan sih. Enggak ya! Cuma, gue lebih baik diam daripada makan hati dengerin ucapan pedes lo!"

"Gue cuma belum siap aja cerita sama lo. Lagian, lo juga ga pernah cerita sama gue tentang kisah cinta lo itu," ucap Yuda.

Cila memang tak pernah bercerita tentang asmara-nya kepada Yuda. Teman-teman perempuannya pun tak ada yang tahu. Hanya Cila sendiri yang mengetahuinya.

Bagi Cila, tak penting mencurhatkan masalah hati. Biarlah ia sendiri yang mengetahui. Yang jatuh cinta dirinya dan mas crush, lalu untuk apa harus melibatkan yang lain.

Definisi ikut susahnya tak ikut senangnya.

"Nih kisah cinta gue." Cila menunjukkan layar ponselnya yang berisi video BTS.

"Urus aja terus yang kayak begituan. Makin ga laku deh lo yang ada."

"Kenapa?! Gara-gara suka plastik? Cowok dandan sama joget-joget? Ga suka sama gue ga papa, mereka bukan Jungkook, jadi gue ga perlu khawatir."

"Yang ada mereka insecure, soalnya tipe lo modelnya begitu."

Ia tak peduli. Kalau memang menyukai, setidaknya mereka akan memahami apa yang sebenarnya diinginkan. Jika benar-benar suka, seharusnya ya tetap memperjuangkan. Trobos ajalah.

✨✨✨

Sore ini, Bella dan Naya berniat untuk lari sore bersama. Kenapa dilakukan sore hari? Karena kalau pagi mereka malas bangun. Jadi, keduanya memutuskan untuk lari di sore hari saja.

relationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang