Cila merapikan tatanan rambutnya yang sudah rapi sedemikian rupa. Dilihatnya pantulan diri di cermin kembali, sudah cantik menurutnya. Namun, Cila bergidik ngeri sendiri melihat dirinya yang terlihat feminim.
Ia benci berdandan seperti ini.
Semua ini karena permintaan Rama.
Cowok itu meminta tolong kepadanya untuk menemani pergi siang ini. Katanya sih, untuk menghadiri acara triple date yang diadakan oleh mantan pacarnya.
Cila sendiri bingung, maksud cowok itu melakukan hal seperti ini untuk apa? Mungkin untuk membuktikan saja kepada mantan pacar kalau Rama sudah ada gandengan lagi.
Padahal, yang terjadi sebenarnya adalah Rama belum bisa move on.
Logikanya, Rama dan mantan pacar baru saja putus belum lama ini. Bagaimana bisa sudah mendapatkan hati baru lagi? Hanya penyelingkuh yang secepat itu mendapatkan ganti.
Parahnya, Rama menyuruh Cila untuk berdandan feminim karena memang mantan pacar Rama sebelumnya anaknya kalem-kalem aesthetic gitu. Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Cila yang bar-bar setengah setan.
“Anjir! Muka gue kenapa aneh banget didandanin kaya gini?!” Cila merutuki dandanannya yang sedikit aneh. “Rama, awas aja lo bikin malu gue!”
Cila memakai flatshoes yang dibelikan oleh mamanya sebagai bentuk hadiah ulang tahunnya yang ke-16. Ini pertama kalinya ia memakai itu.
Sebab, bisa ditebak bahwa Cila tidak pernah mau menggunakannya ketika pergi. Ia lebih memilih untuk memakai sepatu kets-nya yang sudah lumayan lusuh atau tidak ya memakai sandal jepit.
Rama
|keluar, cil
|gw udh di dpn rmh lo
|jgn lupa dandan
|jgn bikin gw malu“Brengsek, udah minta tolong masih nyuruh-nyuruh lagi. Sopan lo kaya gitu?!” omel Cila membaca chat dari Rama yang baru saja masuk ke ponselnya.
“Gue otewe! Ini gue udah dandan, persis kaya mak lampir supaya lo ga malu. Lo kan kaya setan!” ucap Cila mengirimkan voice note kepada Rama.
Tanpa berlama-lama lagi Cila segera pergi ke depan untuk menemui Rama. Cowok itu pasti tak mau masuk.
Sesampainya di depan rumah Rama sudah bersandar di mobil yang dibawanya. Batin Cila berkata, ‘gaya bener nih anak pake bawa mobil segala’.
Setahunya, Rama ini tipikal orang yang bergaya seadanya alias tidak neko-neko; sampai harus maksain berhutang demi gaya. Ia lebih suka tampil apa adanya.
Kalau bukan karena alasan tertentu mana mau Rama begini.
“Tumben amat lo bawa mobil, kenapa?!” tanya Cila.
“Hah?!” Rama agak sedikit kurang fokus. Mungkin karena ia baru saja melihat bidadari keluar dari dalam rumah, eaaa.
tidak, tidak.
“Ngang ngong ngang ngong!”
“Tumben amat lo cantik hari ini,” puji Rama sambil membukakan pintu samping pengemudi untuk Cila. Ya, akting saja gitu demi membangun chemistry.
“Udah cantik dari lahir!” balas Cila tak mau baper.
Kata-kata semacam ini tak bakalan nembus kalau diucapkan untuk anggota cewek Kepyoh Squad. Mereka sudah kepalang kebal. Apalagi kalau yang mengatakan modelan Rama begini. Yang ada malah bikin lawak.

KAMU SEDANG MEMBACA
relationshit
أدب المراهقين[ ft. 00 line ] hubungan kita sulit untuk dijelaskan, karena bukan sekedar berteman. © bluezennie_, 2O2O