╰☆◈ tiga puluh◈☆╮

99 18 2
                                    


Cila menggerakkan kepalanya kesana-kemari -berusaha mencari apakah ada orang lain di tempat ini selain dirinya juga Rama. Sudah hampir seminggu rupanya mereka tidak berkumpul di basecamp bersama anak-anak Kepyoh Squad.

Sebenarnya mereka menyadari bahwa masing-masing memiliki kesibukan sendiri. Namun, hampir seminggu ini pula tak ada kanar di grup.

Naya yang biasanya mengawali pembicaraan di grup juga tidak ada kabar sama sekali. Entahlah, dirinya seperti menghilang ditelan bumi.

"Chat di grup coba, Ram!" suruh Cila.

"Kenapa harus gue coba?! Padahal kan lo juga lagi pegang HP."

Cila berdecak, "Yaampun, lo tinggal chat bentar aja apa susahnya sih?!"

"Anjir ini bocah! Gaada susahnya, ya kenapa harus gue?!" Rama masih mengajak debat soal dirinya yang tak mau ngechat dulu di grup.

"Kalo lo aja bisa, kenapa harus gue?!" ujar Cila santai.

Rama gemes sekali. Ingin rasanya ia menyelipkan kepala Cila di ketiaknya. Anak itu ngeselinnya ternyata -benar-benar membuatnya naik darah.

"Yaudah, mana hp lo, biar gue yang chat!" Rama menengadahkan tangannya kearah Cila.

"Kenapa ga pake hp lo aja?"

"Ga ada kuota," balas Rama singkat tanpa mau menatap kearah Cila.

Cila sempat terdiam sebentar. Ia menarik pundak Rama supaya cowok itu melihat kearahnya. Refleks, Cila langsung mengeluarkan tawanya tanpa pikir panjang.

"AHAHAHAHAH... Seriusan, Ram, lo ga ada kuota?! Pantesan aja gue suruh ga mau. Bilang kek dari tadi."

Rama merotasikan bola matanya malas, "Ikut andil juga lah, masa cuma gue doang."

Pada akhirnya Cila menyerahkan ponselnya kepada Rama. Sementara itu ia memilih untuk berjalan-jalan sambil melihat tatanan buku yang sudah beberapa minggu ini tidak tersentuh.

Cila sedikit ingin tertawa melihat foto salah satu idola kesukaan Naya dicoret-coreti menggunakan spidol. Itu kelakuan Rama dan kawan-kawannya yang memang anti terhadap kpop.

Gara-gara itu pula Naya sempat ngambek hingga seminggu lamanya, sampai tak mau datang ke basecamp. Pasalnya, gambar yang dicoreti itu harganya sama dengan jajan Naya dua minggu. Ya, orang mana yang tidak marah?!

Tapi, Arga yang ikut andil berinisiatif meminta maaf dengan menggantinya; yaitu membelikan dua buah album. Memang tidak main-main Arga kalau menyangkut tentang Naya.

Usai dibelikan, Naya baru mau ikut kumpul-kumpul. Emang bocah banget. Ya, siapa sih yang ga marah kalau digituin?!

"Ga ada yang respon."

"Kemana sih sebenernya anak-anak?! Heran gue, betah amat kalo pada ngilang."

"Positif thinking aja masih sibuk. Lo pikir mereka kaya lo yang hidup isinya cuma gabut doang," sindir Cila.

"Ye, gini-gini gue juga mikir tau," ucap Rama tak terima.

"Emang ada otak?"

"Bangsat!"

Ponsel Rama bergetar. Ia menghidupkan hotspot pribadi milik Cila. Ya gapapa, katanya; kebutuhan mendadak.

Ada balasan di grup.

Kepyoh Squad

Denis
|posdim?

basecamp|
sini merapat|

Denis
|wait
|nunggu jenar bentar

relationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang