Chapter 48

81 0 0
                                        

Bunyi lonceng terdengar pertanda bahwa ada orang yang baru saja memasuki ruangan. Matahari hampir tenggelam, tetapi pengunjung cafe semakin ramai.

Seorang pria berpakaian casual duduk di salah satu kursi yang letaknya agak jauh dari keramaian. Beberapa gadis menawarkan diri untuk menemaninya, tetapi pria itu menolak.

Suara langkah kaki terdengar di telinga pria itu, ia menoleh dan mendapati seseorang yang memang ia tunggu.

"Apa kabar?" Tanya seorang pria dengan kemeja yang lengannya sudah tergulung.

Pria lainnya mengangguk dan memperbaiki posisi duduknya.

"Permisi, greentea float nya betul?" Tanya seorang pelayan yang baru saja menghampiri meja dengan nampan di tangannya.

Salah satu pria itu tersenyum tipis dan mengangguk. "Ada pesanan lain?" Tanyanya lagi.

"Iced coffee latte 1 ya mba..." Jawabannya diangguki oleh pelayan tersebut.

"Tangan lo udah mendingan?" Tanyanya seraya menarik bangku dan duduk disana.

Pria itu menatap tangannya yang masih diperban. Ia menganggukkan kepalanya dengan helaan nafas yang terdengar sangat dalam.

Mereka berdua terdiam setelah pesanan iced coffee latte tiba. "Kevin, lo jadi balik ke Amerika?"

Kevin menatap pria di depannya, "Ya. Bulan depan sepertinya..." Jawab Kevin tenang. Pria itu mengalihkan pandangannya keluar jendela.

"Lo keinget dia?" Kevin menoleh, menatap pria itu lama dengan mata tajamnya.

"Tiap hari..." Jawab Kevin dengan suara mengecil, helaan nafasnya tidak berhenti terdengar.

Pria di depan Kevin menyeruput minumannya. Lalu, bangkit dari duduknya membuat Kevin mengikuti pergerakan cowok itu.

"Gue ada meeting siang ini. Nanti malam gue tunggu ditempat biasa." Ujarnya.

Kevin menatap pria itu, "Malam ini gue gak bisa. Next time mungkin." Jawabannya diangguki.

"Theo! Thanks." Ujar Kevin cepat.

Theo tersenyum tipis pada Kevin, ia dengan ragu menepuk bahu Kevin beberapa kali, seakan menyuruh Kevin lapang dada.

"Gue duluan."

Kevin menatap bangku kosong di depannya, kemudian ia memejamkan matanya dengan rapat. Suara lonceng cafe terdengar di telinga Kevin.

"Udah lama?" Kevin membuka matanya dan menoleh setelah mendengar suara yang sangat ia rindukan.

Ia tersenyum tenang dan menggelengkan kepalanya. Pria itu mengikuti gerakan wanita didepannya. Mulai dari wanita itu duduk, merapikan bajunya, rambut, dan menatapnya dengan senyum khasnya.

"Greentea?" Tanya wanita itu saat melihat minuman Kevin yang masih penuh.

Kevin tidak berhenti menatap wanita di depannya, ia bahkan tidak merespon ucapan wanita itu.

"Kevin?" Panggil wanita itu membuat Kevin menatapnya serius.

"Ada masalah?" Kevin menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan wanita itu.

Wanita itu menyentuh tangan Kevin yang berada di meja dan menggenggambya, "Lo gak akan ninggalin gue kan?" Tanyanya.

Kevin menggelengkan kepalanya, "Gak akan. Gue selalu disini, nunggu lo." Jawab Kevin.

Wanita itu tersenyum manis mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Kevin.

"Greentea kesukaan lo kan? Gue pesan ini karena kangen." Ujar Kevin dengan semangat.

LOVE AND BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang