Enjoy guys...
Maap kalau ada banyak typo :)🐼
Marchella celingak celinguk menatap ruangan yang sekarang ia tempati. Bahkan ia tak melepas pandangannya dari Kevin yang sedang sibuk menatap laptopnya.
"Vin..." Panggil Marchella frustasi.
"Bentar Chell!" Jawab Kevin dingin.
Gadis itu menghela nafas panjang, kemudian ia duduk di salah satu sofa yang tak jauh dari Kevin. Ia membuka ponselnya, berusaha menyibukkan diri.
"Tinggal disini. Bareng gue." Ujar Kevin membuat Marchella membeku.
"Gue gabisa Chell. Biarin lo tinggal sendiri, padahal gue tau tiap malam lo gimana."
"Jadi disini aja. Gue juga punya dua kamar. Setidaknya selama lo di Indonesia, lo tinggal sama gue." Lanjut nya.
"Gue gak akan ngelakuin hal-hal aneh seperti apa yang ada diotak lo." Ujar Kevin membuat Marchella tersentak.
"Siapa juga yang mikirin itu." Jawab Marchella seraya menyandarkan punggung nya ke sandaran sofa.
"Trus kenapa diem?"
"Gue laper, lo tadi narik gue pas kita udah mau makan malam. Gue pikir ada something yang bener bener genting. Ternyata cuma ini." Jawab Marchella.
"Cuma ini? Ini penting, ada masalah di kantor. Gue udah selesaiin berusan. Jadi lo mau makan apa?"
"Apa aja..."
"Itu gaada didalam menu yang sekarang gue liat."
Marchella menghela nafasnya lagi. Cewek itu menarik ponsel yang Kevin pegang, dan memesan makanan yang ia inginkan membuat Kevin tersenyum tipis.
"Mandiri ya pacar gue." Ujar Kevin.
"Hah? Apa? Gue gak salah denger? Pacar? Sejak kapan?" Tanya Marchella bertubi-tubi.
"Gue gak butuh jawaban lo. Yang jelas, dan yang harus lo tau, hari ini atau bahkan sejak lo datang ke Indonesia demi gue. Lo udah jadi milik gue."
Jawaban Kevin membuat Marchella tersenyum, ia menatap Kevin lekat mencari kebohongan disana, tetapi ia tak menemukannya. Hanya tatapan dingin yang cowok itu lemparkan.
"Gue harap, ini akhir dari cerita gue selama ini Vin. Akhir yang dari dulu gue impikan." Ujar Marchella.
Kevin melangkah mendekati gadis itu. Kemudian ia berlutut di depan Marchella, menggenggam tangan Marchella dengan erat.
"Mau buat kesepakatan?" Tanya Marchella.
"Apa?"
"Kalau akhir dari hari ini memang bahagia, gue akan terima tawaran lo waktu itu. Tapi kalau akhir nya sama seperti beberapa tahun yang lalu, ayo kita sama sama mengikhlaskan." Jelas Marchella.
"Tawaran? Apa?"
"Nikah sama lo. Deal?" Marchella mengulurkan tangannya hendak bersalaman dengan Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND BROKEN
Teen Fiction(Mohon maaf untuk chapter awal yang masih berantakan) Bagi Marchella mengenal Kevin adalah hal yang paling membahagiakan selama ia hidup di dunia. Sedangkan bagi Kevin, mengenal Marchella adalah pengalaman terbaik yang pernah ada di hidupnya. Kisa...