Sepertinya sebentar lagi kita akan berpisah wahai pembaca ku :")
Happy reading guys...
Semoga suka🌈🐼
Kevin mengetuk pintu utama rumah Marchella, padahal sekarang masih pagi pagi buta. Kevin sendiri tak habis pikir dengan dirinya, sejak tadi malam ia tak berhenti memikirkan Marchella. Padahal baru beberapa jam yang lalu mereka bertemu.
"Chell!!!" Panggil Kevin dengan suara meninggi, seraya mengetuk pintunya dengan lumayan keras.
Orang orang pasti menatap pria itu aneh. Mengapa ditengah pagi buta, ia menggedor pintu orang dengan tak berperikemanusiaan.
"Chell gue dobrak ya!!!" Ujar Kevin sekali lagi dengan suara bertambah satu oktaf.
Cowok itu mengurungkan niatnya untuk mendobrak pintu utama Marchella. Ia mencoba membuka knop pintunya yang ternyata tidak terkunci.
"Dari kemarin gak ke kunci?" Tanya Kevin bergumam.
Tidak mau berpikir terlalu rumit, cowok itu melangkah lebar mencari keberadaan Marchella yang tak menunjukkan batang hidungnya.
"Chell!" Panggil Kevin, ia naik ke lantai 2 kamar Marchella dan tidak ada tanda-tanda gadis itu di sana. Begitu juga di kamar mandi.
Kevin kembali ke lantai satu, mengusap wajahnya gusar. Ia belum memeriksa dapur dan taman belakang rumah gadis itu. Tanpa berpikir lama, cowok itu berjalan cepat menuju tempat yang belum ia cek.
Pria itu bernapas lega setelah melihat seorang gadis duduk di gazebo sembari menyesap teh panas dan menikmati udara pagi yang begitu segar.
"Marchella!" Panggilnya membuat sang pemilik nama menoleh ke asal suara dan tersenyum manis.
Kevin kembali melangkah mendekat ke arah Marchella yang sedang menatapnya dengan tatapan tanya.
"Darimana? Marathon?" Tanya gadis itu saat melihat Kevin seperti kehabisan nafas.
"Gue kira, lo pergi..." Ujar Kevin, cowok itu ikut duduk disamping Marchella.
"Kan, ga akan ada lagi yang pergi." Jawab Marchella seraya menatap Kevin yang juga sedang menatapnya lekat.
Keduanya terdiam setelah ucapan Marchella. Tidak ada lagi perbincangan, hanya helaan nafas yang keduanya keluarkan.
"Heem, Vin!" Panggil Marchella.
Kevin menoleh, melihat wajah Marchella yang terlihat sembab dan sedikit pucat?
"Temenin gue mau?" Tanya gadis itu.
Kevin hanya diam, tetapi matanya seolah bertanya kemana gadis itu ingin pergi. Dan mengapa mengajaknya.
"Jenguk Mauren, sama orang tua gue. Setelah itu, ke rumah Mauren." Jelas Marchella.
"Ngapain?"
"Maksud lo ngapain? Ya jelas-" Ucapan Marchella terpotong saat Kevin mengeluarkan suaranya menginterupsi Marchella.
"Bukan itu. Ngapain ke rumah Mauren?" Tanyanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/101833483-288-k672169.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND BROKEN
Teen Fiction(Mohon maaf untuk chapter awal yang masih berantakan) Bagi Marchella mengenal Kevin adalah hal yang paling membahagiakan selama ia hidup di dunia. Sedangkan bagi Kevin, mengenal Marchella adalah pengalaman terbaik yang pernah ada di hidupnya. Kisa...