Typo bertebaran ya guys!!!
Happy reading!😊
🐼
Hari ini Marchella sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah, walaupun badannya belum terlalu fit.
"Gimana? Enakan Di rumah sakit apa di sini?" Tanya Fino mengejek.
Marchella memukul pelan lengan Fino. "Kapan aku bisa sekolah?" Tanya Marchella.
"Kapanpun kamu mau..." Jawab Fino santai.
"Besok. Boleh?" Fino menoyor kepala Marchella gemas.
"Ya gak besok juga sayang..." Sambar ibunya membuat keduanya mengalihkan perhatiannya.
"Kata kak Fino kapanpun aku mau... Aku maunya besok Ma!" Rengeknya.
"Kamu belum terlalu sehat untuk sekolah besok. Hari senin aja ya, biar kamu juga enak. Mama tau badan kamu masih lemas." Nasihat ibunya membuat Marchella mengangguk mengiayakan.
"Jangan ngangguk-ngangguk aja!" Tegur Fino.
"Iya kak, Ma." Jawab Marchella malas.
Marchella duduk Di samping Fino, dan mulai merogoh tasnya mencari sesuatu yang sudah lama tak ia pakai.
"Cari apa?" Tanya Fino yang melihat Marchella sibuk.
"Handphone aku mana?" Fino menatap gadis itu dan mengeluarkan sebuah ponsel dari sakunya.
"Kok?" Heran Marchella, pasalnya itu bukan ponsel miliknya.
"Nanti kakak jelaskan... Setelah orang tua kamu kembali ke apartemennya." Jawab Fino dan hanya diangguki Marchella.
Marchella berdiri dari duduknya dan pamit untuk ke kamarnya terlebih dahulu. Dadanya terasa sesak, entah karena apa.
🐼
"Jadi kenapa kakak ganti handphone aku?" Tanya Marchella yang sudah mati penasaran dengan alasan Fino.
Fino mengalihkan pandangannya ke gadis yang sedang duduk santai disampingnya.
"Kakak mau kamu mulai lembaran baru di sini..." Jawab Fino cukup membuat Marchella agak terkejut.
"Maksudnya?" Tanya gadis itu seraya menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya.
Fino hanya menggelengkan kepalanya dan mengacak rambut Marchella. Setelah itu, Fino menunjukkan sesuatu dari ponsel lama Marchella membuat Marchella seperti kembali pada masa itu.
"Move on dari dia..." Ujar Fino.
Marchella membuang pandangannya pada ponsel lamanya yang terus berdering menandakan panggilan suara masuk.
"Kamu mau jawab panggilan ini?" Tanya Fino.
Gadis itu meluruskan pandangannya ke TV yang menampilkan sebuah film kesukaannya. Tatapannya kosong, tangannya mengepal dengan kuat membuat buku-buku jarinya memutih.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND BROKEN
Teenfikce(Mohon maaf untuk chapter awal yang masih berantakan) Bagi Marchella mengenal Kevin adalah hal yang paling membahagiakan selama ia hidup di dunia. Sedangkan bagi Kevin, mengenal Marchella adalah pengalaman terbaik yang pernah ada di hidupnya. Kisa...